Jakarta, Gatra.com - Nilai ekspor pertanian Indonesia pada periode Oktober 2022 naik US$0,43 miliar atau 3,7% (month to month) dibandingkan bulan sebelumnya dan tumbuh 4,86 persen (year on year) dibandingkan tahun lalu.

Kementerian Pertanian mengklaim hasil kinerja ekspor pertanian RI itu menjadi target yang selama ini dicanangkan pemerintah dalam meningkatkan penerimaan negara dan kesejahteraan petani.

"Sampai sekarang program yang dicanangkan Kementan terkait peningkatan ekspor pertanian terus menunjukkan peningkatan," ujar Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri dalam keterangannya, Selasa (15/11).

Menurutnya, peningkatan ekspor ini juga didukung oleh produksi komoditas pertanian di dalam negeri yang terus meningkat. Ia menegaskan bahwa peningkatan produksi produk pertanian diiringi oleh upaya pemerintah mencarikan pasar-pasar ekspor baru yang potensial.

"Hal ini didorong dalam rangka peningkatan kesejahteraan petani," imbuhnya.

Sebelumnya, pada hari ini Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor sektor pertanian berada di peringkat kedua setelah sektor migas (minyak dan gas) yang mengalami peningkatan sebesar 4,93%.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, BPS, Setianto menyebut peningkatan ekspor produk pertanian didorong dari komoditas hasil hutan bukan kayu seperti jagung dan sayur-sayuran.

Adapun secara kumulatif, kata Setianto, dari Januari hingga Oktober 2022, ekspor pertanian juga mengalami pertumbuhan sebesar 14,17% dengan total share 1,60 persen.

"Pangsa pasar ekspor kita masih didominasi Tiongkok, India dan Amerika Serikat," katanya, Selasa (15/11).