Bali, Gatra.com- Bumame, penyedia layanan kesehatan di Indonesia menjalin kemitraan dengan salah satu perusahaan genomik terkemuka, Naleya Genomik Indonesia (NGI). Bumame dan NGI berupaya memastikan acara dapat terlaksana dengan protokol kesehatan yang ketat, untuk memastikan kenyamanan dan keamanan seluruh peserta yang terlibat dalam acara.
Naleya Genomik Indonesia mengerahkan laboratorium udara Huo-Yan BSL-2 revolusioner yang dilengkapi dengan sistem kelistrikan yang terintegrasi,
sistem ventilasi, serta peralatan uji PCR real-time yang mampu menguji lebih dari 1.500 sampel setiap hari. Baca Juga: KTT G20, Kemenhub Batasi Penerbangan Reguler ke Bali Mulai 13-17 November 2022
Bumame juga telah menyiapkan lokasi pengambilan sampel dan mengoperasikan laboratorium yang langsung berada di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan Indonesia yang turut berperan penting dalam mengoordinasikan fasilitas tersebut. Sebagai salah satu perusahaan genomik terkemuka, NGI memilih kemitraan dengan Bumame berdasarkan misi bersama dalam membangun dan memajukan industri genomik di Indonesia.
“Kolaborasi kami dengan NGI pada perhelatan KTT G20 ini menandai langkah awal dalam tujuan kami mentransformasi dan memajukan industri layanan kesehatan di Indonesia melalui proses yang inovatif. Manfaat di bidang bioteknologi, genomik, dan whole genome sequencing (WGS) akan membantu Indonesia dalam membangun sistem layanan yang lebih kuat," kata CEO Bumame, James Wihardja dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/11). Baca Juga: Pengawasan Obat dan Makanan Tanggung Jawab Bersama
Menurutnya, saat ini pihaknya sedang dalam tahap akhir pembangunan fasilitas pengujian genomik swasta yang akan berlokasi di kantor pusat Bumame di TB Simatupang. Ini juga sekaligus akan menjadi rumah bagi para analis dari seluruh negara untuk pelatihan.
"Seiring dengan dukungan dari NGI, Bumame berharap dapat mempercepat kemajuan industri dengan menyediakan platform yang berguna untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang berharga bagi para analis,” ungkap James.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Direktur Utama Naleya Genomik Indonesia, Heru Dharmadi Wijaya mengatakan, Inisiatif pembangunan laboratorium temporer pada acara KTT G20 ini, menandai awal dari kerja sama panjang mereka dengan Bumame. "Sekaligus sebagai tanda penghormatan kami kepada pemerintah Indonesia," ujarnya. Baca juga : Jelang Akhir Pandemi Covid-19, Vaksinasi Kelompok Rentan Perlu Diintensifkan
Heru menyebut kerja sama antara NGI dan Bumame ini merupakan upaya dalam memperkuat industri kesehatan di Indonesia. "Serta membangun ekosistem kesehatan yang semakin tangguh," tegas dia.