Bali, Gatra.com- Presiden Joko Widodo menitip pesan untuk penyelenggaraan Presidensi G20 Tahun 2023 yang akan dipegang oleh India. Ia berpesan agar penyelenggaran B20 Summit pada presidensi selanjutnya tidak melupakan small medium enterprise (SME) atau pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Titip ke India SME dibawa dan diteruskan (B20 Summit India-red). Dan selamat kerja bagi Presidensi B20 India Tahun depan. Saya optimis B20 akan terus solid dan berkembang,” ungkap Jokowi dalam sesi B20 Summit Indonesia 2022 di BNDCC, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin (14/11).
Sebagai informasi, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 sebagai forum ekonomi global diharapkan dapat mengembangkan tata kelola digital sehingga tangguh menghadapi ancaman krisis global akibat pandemi. Dalam hal transformasi digital, sektor Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) Indonesia mampu mencatatkan pertumbuhan digital yang signifikan. Baca juga: Bertemu Empat Mata, Ini Pembicaraan Jokowi-Joe Biden
"Kalau kita mau lihat data terkait UMKM go online, sangat konkrit bahwa transformasi digital bisa membawa resiliensi dan membawa peluang-peluang ketika terjadi kontraksi ekonomi dengan pembatasan sosial. Transformasi digital jadi solusi untuk bertahan," kata Alternate Chair Digital Economy Working Group (DEWG) Dedy Permadi dalam #G20Updates, Kamis (10/11).
DEWG adalah grup kerja ekonomi digital yang membahas secara khusus ekonomi digital dan transformasi digital di antara negara-negara G20. Transformasi digital adalah salah satu dari tiga isu utama yang diangkat Indonesia dalam KTT G20 bersama isu transisi energi terbarukan dan arsitektur kesehatan global.
Menurut Dedy, jumlah UMKM di Indonesia sekitar 64 juta yang berkontribusi sekitar 60% PDB Indonesia. Selama pandemi Covid-19, banyak UMKM yang mengalami keterpurukan namun dengan cepat beralih dan menyesuaikan diri ke dunia digital. Baca juga: Elon Musk Pakai Batik Bomba asal Palu, Anindya Bakrie Undang Berkunjung ke Sulawesi
Sebelum pandemi Covid-19, UMKM yang sudah digitaly onboard berjumlah 9 juta. Jumlah ini meningkat setelah pandemi menjadi 19 juta UMKM.
“Angka pertumbuhan yang cukup besar. Ini menunjukkan UMKM kita sebagian sudah bisa memanfaatkan potensi trasformasi digital untuk bertahan di tengah pandemi,” tambah dia.