Jakarta, Gatra.com - Ketua Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni), Ketut Suastika menyebutkan bahwa pemahaman atas diabetes melitus diperlukan dalam mengatasinya. Menurutnya, penyakit ini harus dikelola dengan tepat termasuk dalam penanganan.
"Kuncinya ada pada edukasi. Pemahaman perlu agar pasien bisa memahami dan melaksanakan anjuran dokter, dari jenis obat, dosis obat, bahkan tanpa obat bisa dicapai pasien," katanya dalam diskusi bertajuk "Cegah dan Kendalikan Diabetes untuk Masa Depanmu" yang digelar secara daring, Senin (14/11).
Baca Juga: IDF: Total Diabetes Orang Dewasa Indonesia Masuk Urutan Ke-7
Edukasi menjadi hal paling mendasar yang dilakukan bagi penderita diabetes. Pemahaman atas bagaimana penyakit bisa muncul, risiko komplikasi mendatang, hingga pengobatan yang dipilih harus dipahami demi penanganan yang tepat.
Suastika menerangkan bahwa dampak pengobatan yang dipilih harus menjadi pengetahuan bagi pasien. Hal ini berkaitan dengan efek samping dan manfaat obat bagi masing-masing penderita.
Baca Juga: Hindari Diabetes, Berikut Cara Tes untuk Mengetahuinya
Bentuk obat-obatan bagi penderita beragam, yakni berbentuk pil maupun suntikan. Masing-masing obat memiliki cara kerja yang berbeda.
"Yang meningkatkan sensitivitas terhadap insulin seperti metformin, obat yang memicu sekresi insulin seperti golongan sulfonilurea. Penting sekali memahami ciri dari obat-obat ini," paparnya.
Ia juga menerangkan bahwa pemantauan gula darah mandiri tetap harus dilakukan. Ini menjadi poin penting dalam proses pengawasan yang turut berpengaruh dalam konsumsi obat pasien.
"Cara mendiagnosis pasien diabetes, salah satunya dengan mengukur gula darah," ujarnya.
Baca Juga: Penyakit Diabetes Bisa Dicegah, Berikut 5 Tipsnya!
Komplikasi bisa dihindarkan, katanya jika gula darah bisa dikendalikan dengan baik. Menurutnya, kesadaran pasien dalam mengontrol gula darah sangat berpengaruh dalam menjaga kondisi pasien.
Suastika mengatakan bahwa pengelolaan penyakit ini berupaya menjaga pasien tetap dalam kondisi baik. Tujuan pengelolaan diabetes pada jangka pendek untuk menghilangkan gejala, sekaligus mencegah komplikasi kegawatan. Untuk jangka panjang, pencegahan komplikasi yang lebih parah dan mencegah kematian akibat diabetes menjadi tujuan pengelolaan diabetes.