Nusa Dua, Gatra.com – Forum tahun ke-3 Tri Hita Karana (THK) untuk pembangunan berkelanjutan yang bertema “Future Knowledge and Blended Finance for Better Business and Better World” telah dimulai pada Minggu (13/11). Konferensi selama dua hari ini diselenggarakan di bawah naungan Presidensi Indonesia untuk KTT G20 yang dihadiri oleh pemimpin dari bisnis, keuangan, pemerintah, filantropis, dan akademisi.
Salah satu pengumuman penting adalah peluncuran platform “Blue Halo S” dengan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi Republik Indonesia dan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. "Blue Halo S" adalah model baru untuk konservasi laut dan pengelolaan perikanan di Indonesia dengan pendekatan perlindungan laut terpadu dan manajemen perikanan berkelanjutan pertama di Indonesia, yang dirancang untuk swadana ke depannya.
“Ada kebutuhan mendesak untuk mengonservasi ekosistem laut dan biodiversitas di dalamnya, sekaligus menyejahterakan masyarakat lokal secara berkelanjutan. Pendekatan 'Blue Halo S' menjadi cetak biru untuk membuat hal ini menjadi nyata,” tutur CEO Conservation International, M. Sanjayan di Nusa Dua, Bali, Minggu (13/11).
Baca Juga: Dorong Pembangunan Berkelanjutan, Tri Hita Kirana Forum Galang Dana Capai US$30 Miliar
Inisiatif lainnya adalah program Bersih Indonesia oleh Alliance to End Plastic Waste yang mengumumkan komitmen senilai US$36 juta untuk mendukung Indonesia dalam mengurangi 70% polusi plastik di laut pada 2025 dan mencapai hampir nol sampah plastik pada 2040. Melalui komitmen ini, the Alliance akan mendukung berbagai proyek di seluruh nusantara, termasuk program unggulannya, Bersih Indonesia: Eliminasi Sampah Plastik (Bersih Indonesia), yang telah dimulai dengan Tahap Satu di Malang.
“Asia selama ini masih meremehkan potensi ekonominya dan kondisi ini sudah berubah. Saat ini, ekonomi Asia semakin bertumbuh dan stabil, sehingga bisa menjadi tujuan pendanaan untuk investasi berkelanjutan. Sudah terdapat komitmen politik, dan para penyedia modal paham bahwa hal ini adalah investasi yang menguntungkan. Pembiayaan campuran membantu mempercepat proses ini,” tutur Managing Director and Regional Head APAC, CDPQ Global, Leong Wai Leng.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno dalam acara ini juga menyampaikan Indonesia telah memiliki program desa wisata dengan pembiayaan campuran, yaitu Desa Serangan, lanskap urban bersejarah di Bali yang merupakan salah satu lokasi wisata sebagai percontohan awal. Diharapkan model ini bisa direplikasi di tempat lainnya di Indonesia.
Tentang Tri Hita Karana Forum 2022
Presiden Joko Widodo menaungi Tri Hita Karana Forum yang ketiga dengan tema “Future Knowledge and Blended Finance for Better Business and Better World” di seputar KTT G20 di Bali. THK Forum terdiri dari dua bagian, THK Blended Finance Forum pada 13-14 November, dan THK Future Knowledge Summit pada 17-18 November. Sebagai bagian dari side event KTT G20, THK Forum bertujuan menggalang kolaborasi di antara kominitas investor global, donor, pengembang proyek, serta para pemimpin pemikiran untuk mengakselerasi agenda ini.
THK Blended Finance Forum bertujuan menggalang US$30 miliar dana katalis dan komersial untuk mendukung berbagai proyek TPB termasuk transisi energi berkeadilan, lingkungan (Blue Carbon, Blue Halo S, MPA dan bakau), konservasi hutan yang belum tersentuh, pangan regeneratif dan pengggunaan lahan, dana untuk kesehatan, UMKM, pariwisata berkelanjutan, kota yang hijau-berketahanan dan inklusif digital, serta banyak proyek lainnya; termasuk dukungan fasilitasi untuk Global Blended Finance Alliance.