Home Regional Golok Banten Bakal Didaftarkan ke Unesco

Golok Banten Bakal Didaftarkan ke Unesco

Serang, Gatra.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mendukung upaya Kepolisian Daerah (Polda) Banten yang bertekad mendaftarkan seni budaya golok Banten ke Unesco. Langkah ini untuk mendapatkan pengakuan dunia secara resmi bahwa golok sebagai warisan budaya khas Banten.

Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan golok Banten tidak hanya sebagai entitas asli masyarakat Banten, tetapi juga mengandung nilai sejarah yang sangat panjang. Pada asa penjajahan, golok menjadi senjata utama masyarakat dalam berperang.

"Maka dari itu, golok Banten mempunyai nilai kesejarahan yang sangat berharga bagi masyarakat Banten, dan itu akan terus kita jaga dan lestarikan melalui pegiat-pegiat golok yang ada," ujar Al Muktabar seusai mengikuti pembukaan seminar yang bertajuk Golok Banten di Mata Dunia di Aula Mapolda Banten, Sabtu (12/11).

Ia berharap dengan melestarikan benda ini, maka golok Banten sampai kapan pun akan tetap ada, bahkan sampai tingkat internasional. Sebab, golok Banten merupakan suatu peradaban yang tidak mengenal wilayah dan batas.

"Dengan kebudayaan ini, kita mempunyai modal dasar dalam melakukan berbagai pembangunan di Provinsi Banten," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Banten, Kombes Shinto Silitonga menyampaikan ada beberapa aspek yang Kapolda  Banten tekankan mengenai golok sebagai budaya lokal masyarakat Banten. Salah satunya, tanggung jawab untuk melestarikannya.

Menurutnya, Polda Bantena akan bekerja sama dengan berbagai instansi untuk mengangkat golok Banten ini sebagai warisan dunia.

"Kita juga dalam waktu dekat akan mengikuti beberapa seminar di Belanda dalam rangka itu. Mudah-mudahan dengan dukungan seluruh masyarakat Banten, golok Banten bisa menjadi pengakuan dunia," ucapnya.

Untuk diketahui, puluhan golok bersejarah dipamerkan dalam seminar yang diikuti hampir oleh 13 negara secara online maupun offline. Negara pesertanya antara lain Perancis, Italia, Amerika, Meksiko dan Malaysia. Hadir pula Ketua Komunitas Pencak Silat Indonesia di Negeri Belanda, Paul van der Loo, serta ratusan pendekar Banten.

107