Palembang, Gatra - Cinta terkadang buta bahkan cenderung berlebihan, hingga harus meluapkannya dengan tindakan kekerasan berujung aksi kriminalitas. Hal itu terjadi di Palembang seorang mahasiswi berinisial IS (17) menjadi korban penganiayaan oleh kekasihnya.
Peristiwa terkuak saat Gatra.com bertemu dengan teman korban Desi Agustina (19), Sabtu (12/11) di ruang tunggu SPKT Polrestabes Palembang.
Dia bercerita tengah menjadi saksi karena temannya IS (17) mahasiswi di salah satu pengurus tinggi di Palembang ini, jadi korban penganiayaan oleh kekasihnya.
Korban disebutkan mendapatkan luka di bagian kepala memar, luka lecet di tangan karena disayat pisau cutter, luka memar di badan dan kaki.
"Saya lihat pacarnya Stefano Richard menarik rambut teman saya itu hingga ke selokan. Dipukuli, makanya saya menemui neneknya di Palembang sampai kami melaporkan kejadian ini ke polisi," katanya
Dia bercerita kejadian itu terjadi Rabu (9/11) pukul 11.00 WIB di Kost TATA Lorong Kelapa I Kelurahan 20 Ilir, Kecamatan IT I, Palembang. Dia bersama temannya satu kos di lokasi tersebut.
"Saat itu saya sempat pinjam motor dengannya. Lalu saya lihat kekasihnya itu (anak pemilik kost) datang. Tiba-tiba kejadian itu terjadi," ucapnya.
Dia mengaku korban sempat bercerita kekasihnya itu memiliki sifat tempramental. Bahkan korban sempat pernah diancam mau disiram dengan air keras.
"Dia itu apa-apa cerita dengan saya. Dia pernah cerita kalau kamu tidak mau dengan saya siram air keras. Biar orang lain juga tidak mendapatkan kamu. Pacarnya itu sifat emosional tempramental," ujarnya
Saat dikonfirmasi Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kasat Reskrim Kompol Haris Dinzah membenarkan tengah memeriksa kasus tersebut.
Dia menyebutkan korban ditemani nenek dan sahabatnya melaporkan ke SPKT pada hari kejadia Rabu (9/11) dengan nomor LPB/2334/XI/2022/SPKT/Polrestabes Palembang/Polda Sumsel.
"Makanya kita pihak penyidik memanggil saksi terkait kasus ini," kata dia
"Pelaku juga hari ini sudah kita amankan, tetapi masih belum kita tetapkan sebagai tersangka karena masih penyelidikan," pungkasnya