Jakarta, Gatra.com - Sutradara kawakan, Iwan Burnani Toni kembali meluncurkan karya terbarunya sebuah teater-film berjudul "Bunga Semerah Darah". Diangkat dari novel karya penyair W.S Rendra dengan judul serupa, karya ini menggambarkan potret kemiskinan dan ketimpangan sosial di masyarakat.
Iwan mengatakan, "Bunga Semerah Darah" merupakan naskah yang ditulis almarhum Rendra saat duduk di bangku kelas 2 SMP pada 1950. Menurutnya, apa yang digambarkan dalam naskah Rendra suasana berlatar tahun 50-an saat itu mempunyai relevansi dengan kondisi pandemi saat ini.
"Pas saya angkat ini saya baca ceritanya pas dan cocok dengan kondisi Covid-19, karena di zaman itu saya mengalami kalau sudah kena TBC sudah sama seperti kejadian Covid-19 banyak sekali terjadi di mana-mana," ujar Iwan kepada Gatra.com pada Jumat (11/11).
Iwan Burnani membumikan suasana tahun 50-an menjadi suasana pandemi saat ini. Hal itu membuat naskah "Bunga Semerah Darah" di tangan Iwan Burnani menjadi sangat aktual.
"Tatkala musim wabah ini kita melihat betapa banyak orang kehilangan pekerjaan dan betapa mereka yang dari golongan ekonomi lemah hidupnya makin tertekan. Dan hal itu yang dapat kita saksikan saat menonton teater-film besutan Iwan ini," jelas Iwan Burnani.
Iwan mengatakan, teater-film adalah karya yang menggabungkan antara teater dan film menjadi satu. Karya genre ini relatif baru di Indonesia, Iwan yang juga mantan anggota senior Bengkel Teater mencoba menampilkan sebuah film format layar lebar berdurasi dengan materi campuran antara adegan di luar panggung dan di atas panggung.
Adapun adegan di luar panggung meliputi lokasi seperti jalanan hingga adegan di dalam interior rumah. Sementara, adegan di atas panggung menggunakan proscenium sebagai pentas teater.
Iwan menjelaskan pada "Bunga Semerah Darah" hampir separuh adegan disyuting di jalanan atau interior rumah non proscenium panggung.
“Lebih 50 persen adegan diambil bukan di panggung. Lokasi adegan syuting di kawasan Grogol Petamburan Jakarta Barat, kolong jembatan Fly Over sampai perumahan leuwinanggung, Cibubur Bogor,” ucap Iwan.
Menurutnya, proses pengambilan syuting di panggung tidak diambil one take, one shot – atau sekali jadi - sebagaimana proses pendokumentasian sebuah pementasan teater namun dengan pendekatan pengambilan gambar syuting film.
“Seluruh adegan di panggung saya ambil cut to cut persis syuting film, sehingga filmis,” kata Iwan.
Untuk informasi, teater-film "Bunga Semerah Darah" tayang di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki pada Jumat (11/11) pukul 19.30 WIB dengan durasi teater-film selama 90 menit. Selain ditayangkan luring, teater-film "Bunga Semerah Darah" karya Iwan Burnani rencananya juga akan ditayangkan oleh Djarum Bakti Budaya di kanal YouTube Indonesiakaya.
Adapun aktor dan aktris yang memerankan tokoh dalam karya ini antara lain: Tyo Pakusadewo, Maudy Koesnaedi, Vonny Anggraini, Asrul Dahlan, Adam Syahel, Joind Bayuwinanda dan lain-lain. Ronny Mepet sebagai Pimpinan Produksi, Penata Sinematografi adalah Gunung Nusa Pelita, yang pernah menjadi nominasi pengarah Sinematografi Terbaik FFI. Asisten sutradara dipegang Taslim Idrus dan Penata Artistik oleh Hery Djaduk.
Sebelumnya, pada awal tahun 2022 , Iwan Burnani juga sudah mendebutkan karya teater-film pertamanya berjudul "Petang di Taman" yang diadaptasi dari naskah drama karya Iwan Simatupang.