Jakarta, Gatra.com - Indonesia menyerahkan Keketuaan Kelompok Kerja Bidang Ketenagakerjaan G20 (Chairman of The G20 Employment Working Group/EWG) kepada India, di mana India akan menjadi Presidensi G20 untuk periode selanjutnya.
"Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dukungan dan kontribusi seluruh anggota G20, negara undangan tetap, dan organisasi internasional, serta partisipasi aktifnya dalam rangkaian pertemuan G20 EWG dan Labour and Employment Ministers’ Meeting (LEMM) di bawah keketuaan Indonesia," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, yang menjabat Chair G20 EWG periode 2021-2022.
Anwar Sanusi menyampaikan bahwa selama keketuannya, penyelenggaraan rapat di G20 EWG merupakan yang terlama di antara kelompok kerja lainnya, yaitu 6 (enam) kali rapat utama dan menghasilkan outcome documents terbanyak. "Indonesia sebagai keketuaan G20 EWG mengucapkan terima kasih atas tanggapan positif dan konstruktif terhadap hasil akhir pertemuan para Menteri Ketenagakerjaan G20 di Bali, dan 5 (lima) outcome documents yang telah dikirimkan melalui email kepada semua anggota G20 EWG," katanya.
Adapun, kelima dokumen penting tersebut adalah Action Plan on Accelerating and Monitoring the G20 Principles for the Labour Market Integration of Persons with Disabilities; The G20 Policy Recommendations for Sustainable Growth and Productivity in Human Capacity Development through Strengthening Community-Based Vocational Training (CBVT); Policy Recommendation on Promoting Entrepreneurship and Support MSMEs as Job Creation Instruments; G20 Policy Principles on Adapting Labour Protection for More Effective Protection and Increased Resilience for All Workers; serta Update of the G20 Skill Strategy.
Sementara itu, Direktur Jenderal ILO, Gilbert F. Houngbo, memberikan penghargaan terhadap karya luar biasa yang dicapai oleh Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi, sebagai Chair G20 EWG. Ia juga berterima kasih dan mengapresiasi kerja keras Sekjen Kemnaker dan seluruh tim yang mampu mengarahkan kelompok kerja ini, hingga menyepakati langkah perbaikan kondisi pasar kerja dalam pemulihan yang lebih baik akibat pandemi COVID-19.
Menurutnya, perlu adanya dialog sosial bagi masyarakat dan juga mengakui hasil keluaran dari Presidensi G20 Indonesia.
"Kami juga mengapresiasi bahwa Chair G20 EWG yang selalu konsisten terlibat secara langsung dan mendorong dialog sosial dengan G20 Labour 20 (L20) dan G20 Business 20 (B20) pada keketuaan Indonesia tahun ini," katanya.
Dengan dilakukannya serah terima keketuaan G20 EWG ini maka secara resmi keketuaan kelompok grup bidang Ketenagakerjaan diserahkan kepada India yang akan mengangkat tiga isu prioritas utama, yaitu mengatasi kesenjangan keterampilan global; gig dan platform ekonomi, dan pelindungan sosial; dan pembiayaan jaminan sosial yang berkelanjutan.
Pada serah terima keketuaan ini, Indonesia juga telah mengusulkan Multi-Year Agenda of the G20 EWG (MYA) sebagai pegangan G20 EWG. Tujuannya agar G20 EWG dapat mereviu sejumlah isu prioritas pada setiap gelaran KTT G20. Sejumlah isu prioritas tersebut yaitu penyediaan lapangan kerja, partisipasi tenaga kerja, produktivitas dan kualitas kerja, pelindungan sosial, serta kebijakan pasar kerja.