Jakarta, Gatra.com- Pada perayaan Hari Pahlawan sekaligus menjadi momentum untuk mengingat banyaknya pahlawan yang telah berguguran demi kemerdekaan Indonesia, salah satunya The Sion Nio.
Praktisi media dan penulis, J. Anto, mengungkapkan kisah pahlawan perempuan Tionghoa, The Sin Nio yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia.
"Beliau ini merupakan perempuan asal Tionghoa dari Wonosobo. Dia anggota Kompi 1 Batalyon 4 Resimen 18 di bawah komando Brigjen Sukarno yang pernah jadi Duta Besar untuk Aljazair," ucap J. Anto pada diskusi Komnas Perempuan bertajuk "Merayakan Perempuan Nusantara, Pahlawan Kita" melalui Zoom, Jakarta, Kamis (10/11).
Menurut J. Anto kisah The Sin Nio termasuk unik karena ia pernah sengaja menyamar sebagai laki-laki agar bisa diterima Kompi tersebut dengan nama Mochamad Muksin.
Kemudian pada kisah sejarah ini, J.Anto mengakui kisah perjuangan Sin Nio tidak seperti yang ia temui pada kisah kisah perjuangan Tionghoa dalam revolusi maupun pada saat kemerdekaan, Sin Nio sebagai garda terdepan.
"Peran Ibu Sin Nio ini berada di garis depan, pernah diberitakan di Majalah Sarinah ia memegang golok, tombak, dan bambu runcing. Pernah merebut senjata tentara Belanda," tambahnya.
Ia menyayangkan tidak ada detail yang pasti kapan waktu perang tersebut pernah terjadi dan nama perangnya pun tidak diketahui.
"Semoga dari pihak Komnas HAM atau pihak yang lain dapat merekonstruksi ulang kisah perjuangan Ibu Sin Nio ini," jelasnya.