Semarang, Gatra.com - Peringatan Hari Pahlawan tingkat Jawa Tengah diwarnai dengan kirab bendera merah putih sepanjang 1.001 meter yang diarak ribuan pelajar, mahasiswa, komponen masyarakat.
Kirab bedera merah putih 1.001 meter digelar setelah upacara peringatan Hari Pahlawan tingkat Jawa Tengah (Jateng) di lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang, Kamis (10/11).
Bertindak sebagai inspektur upacara pada peringatan Hari Pahlawan adalah Gubernur Jateng Ganjar, Pranowo yang mengenakan baju adat Jawa.
Ketua Kirab Merah Putih, Adhi Siswanto Wisnu Nugroho menyatakan kegiatan yang melibatkan pelajar di Kota Semarang untuk membangkitkan rasa nasionalisme, dan patriotisme ke generasi penerus bangsa.
“Kami terima kasih sekali didukung Pemprov Jateng, Pemkot Semarang dan semua pihak,” katanya.
Menurut Adhi kirab bendera merah putih sepanjang 1001 meter melibatkan pelajar, pramuka, mahasiswa, organisasi kemasyarakatan pemuda, ASN, budayawan, TNI, polisi dan lainnya.
“Total sekitar 11 ribu membawa bendera merah putih dari Balai Kota Semarang di Jalan Pemuda sampai ke Lapangan Pancasila Semarang,” ujarnya.
Adhi menambahkan acara kirab diinisiatori tokoh ulama kharismatik Maulana Habib Luthfi bin Ali bin Yahya dengan harapan agar semangat merah putih tetap bergelora kepada anak bangsa.
Selain kirab bendera merah putih sepanjang 1.001 meter, peringatan Hari Pahlawan juga diisi dengan doa bersama lintas agama.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng, KH Ahmad Darodji menyatakan doa dipanjatkan untuk mendoakan para pahlawan yang telah berkorban demi bangsa.
“Mari kita jadikan momentum Hari Pahlawan untuk menghargai jasa pahlawan dan mengikuti jejak yang telah mereka berikan kepada bangsa dan negara Indonesia,” katanya.
Sementara, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dalam amanatnya saat upacara peringatan Hari Pahlawan menyatakan medan pertempuran bangsa Indonesia masih panjang dan berat.
“Diperlukan lebih dari sekadar niat termasuk strategi sebagai arah perjuangan. Sehingga pembangunan tidak asal-asalan dan potensi sumber daya manusia serta kekayaan alam yang ada, tidak dikelola serampangan,” ujarnya.
Menurut Ganjar untuk jadi pahlawan tak perlu punya kekuatan super, tak perlu jabatan tinggi, atau kekayaan berlimpah.
“Cukup dengan keluasaan hati dan kesediaan untuk berkorban,” katanya.