Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), Aip Syarifudin mengatakan subsidi pembelian kedelai Rp1.000 per kilogram oleh pemerintah saat ini sudah tidak relevan.
Menurut dia saat awal pemerintah mencanangkan program subsidi Rp1.000 per kilogram pada April 2022 lalu, harga kedelai masih di level Rp10.000 kilogram.
"Waktu diberikan subsidi Rp1.000/kilogram harga kedelainya naik dari Rp8.500 per kilogram ke Rp10.000 per kilogram," ungkap Aip kepada Gatra.com, Senin (7/11).
Ia menjelaskan, kondisi harga rata-rata kedelai di tingkat perajin tempe dan tahu saat ini sudah terlampau tinggi, yakni mencapai Rp13.800 per kilogram secara nasional. Hal itu dinilai sangat membebani usaha tempe dan tahu yang ada.
Baca Juga: Harga Kedelai Impor Naik Lagi, Perajin Tahu Kelimpungan
"Kami pusing, beban lain-lain tambah berat," ujarnya.
Karena itu, para perajin tempe dan tahu yang tergabung dalam koperasi mayoritas mengusulkan pemerintah agar menaikkan subsidi pembelian kedelai dari Rp1.000 per kilogram, menjadi Rp3.000 per kilogram. Hal itu, kata Aip lebih relevan dengan kondisi harga kedelai saat ini dan sedikit membantu keberlangsungan usaha tempe dan tahu.
"Kami minta naik subsidi jadi Rp3.000 per kilogram," ucapnya.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bahwa menaikkan subsidi pembelian kedelai menjadi Rp3.000 per kilogram tampaknya belum bisa direalisasikan. Musababnya, pemerintah lebih memilih opsi lain, yakni menugaskan Bulog untuk importasi sebanyak 350 ribu ton kedelai di sisa tahun ini.
Baca Juga: Harga Global Anjlok, Mendag Ungkap Alasan Harga Kedelai Belum Turun
Ia pun meminta perajin tempe dan tahu untuk menunggu hingga akhir tahun ini. Pemerintah akan menjamin saat kedelai impor Bulog tiba di dalam negeri maka harga kedelai akan kembali menciut ke Rp10.000 - Rp11.000 per kilogram.
"Sementara ini subsidinya (tetap) Rp1.000 per kilogram, tadinya kalau Bulog enggak impor bisa dinaikkan (jadi Rp3.000/kilogram). Tapi kalau boleh impor kan, sudah Bulog langsung subsidinya," terang Zulhas saat ditemui di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Senin (7/11).
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (National Food Agency) Arief Prasetyo Adi pun memastikan subsidi kedelai Rp1.000 per kilogram tetap akan diberikan Bulog kepada koperasi produsen tempe dan tahu hingga 31 Desember 2022. Penyaluran subsidi pembelian kedelai ini, kata Arief selalu dikawal ketat Kementerian Koperasi dan UKM.
Baca Juga: Harga Kedelai Naik, Pengrajin Tahu di Kartasura Menjerit
"Tapi kita memang siapkan sampai dengan 200 ribu ton (kedelai subsidi) untuk kebutuhan koperasi. Artinya gak usah khawatir, perajin tahu tempe itu tetap mendapatkan subsidi dari pemerintah sampai dengan akhir tahun 31 Desember ini," ucapnya.
Adapun berdasarkan Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional mencatat harga kedelai saat ini per 7 November 2022 mencapai Rp14.510 per kilogram.