Jakarta, Gatra.com - Babak final Hylo Open 2022 berlangsung Minggu (6/11) pukul 14.00 waktu setempat atau pukul 20.00 WIB. Bermain di Saarlandhalle Saarbrücken, Jerman, wakil tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting berhasil meraih gelar juara.
Berhadapan dengan Chou Tien Chen asal Taiwan sebagai unggulan kedua dalam laga ini, Ginting menang setelah melalui rubber game, 18-21, 21-11, 24-22. Pertarungan selama 76 menit hingga dini hari WIB itu membuat Ginting meraih gelar keduanya di tahun ini.
"Pastinya senang saya bisa menjadi juara di turnamen Hylo Open 2022 ini. Semoga dari gelar kedua yang saya raih di sepanjang tahun 2022 bisa menambah rasa percaya diri saya untuk menghadapi turnamen-turnamen berikutnya," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/11).
Pada game pertama, Ginting sempat tertinggal 9-17. Meraih 8 poin beruntun, pemain ranking 6 dunia ini berhasil menyamakan kedudukan. Namun, Chou kembali menemukan permainnya dan menutup game pertama dengan kemenangan.
"Jalannya pertandingan di game pertama, saya lebih terbawa ke ritme dan pola permainan yang dikembangkan Chou. Jadi kurang bisa berkembang. Saya tertinggal banyak dalam perolehan angka. Sempat bisa menyusul, tetapi akhirnya kalah," katanya.
Meskipun kehilangan game pertama, Ginting mengaku sudah mulai bisa membawa Chou masuk ke pola dan ritme permainan saat mengejar ketertinggalan. Hal itu terjadi di game kedua, saat Ginting terus memimpin perolehan poin dan memaksakan rubber game.
Memasuki game penentuan, Ginting mengaku sempat kurang tenang saat unggul di poin 20-16. Di poin kritis, Chou berhasil menyamakan kedudukan, bahkan berbalik unggul 20-21. Namun, Ginting berhasil menyamakan kedudukan. Di poin kritis 22-22, bola balasan Chou saat serangan Ginting ke sisi kiri depan lapangan Chou membuatnya mendapat fault dari umpire karena dianggap melakukan double touch. Meskipun sempat protes, keputusan wasit tidak berubah. Selanjutnya, Ginting menuntaskan permainan dengan serangan ke arah sudut belakang yang tidak dapat dijangkau Chou.
"Di game ketiga sewaktu saya unggul, mungkin jadi kurang tenang. Jadi terburu-buru untuk mengangkat dan mendorong shuttlecock. Buat saya, keputusan umpire tidak membuat saya terganggu. Tapi itu memang momen yang kurang menguntungkan buat Chou, karena hal itu terjadi di poin kritis. Saya pun pernah merasakannya hal seperti itu pada final Hong Kong Open lalu," ujar Ginting.
Gelar ini menjadi gelarnya yang kedua di tahun ini usai menjadi pemenang di Singapore Open 2022. Ginting mengaku mempersembahkan gelar juara kepada ibunya.