Tangerang, Gatra.com - Kasus gagal ginjal akut di Provinsi Banten kian mencuat. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melaporkan data per 2 November 2022 di Provinsi Banten terdapat 23 kasus gagal ginjal akut, terdiri dari 7 kasus sembuh, 2 kasus sedang dilakukan pemantauan atau perawatan dan 14 kasus meninggal dunia.
Kasi Surveilans, Imunisasi, dan Krisis Kesehatan pada Dinkes Provinsi Banten, Rian Rahmat Arianto mengatakan saat ini Dinkes Provinsi Banten telah membuka posko untuk melakukan monitoring perkembangan.
"Pada saat awal kita juga telah melakukan tracing, dan ada pemantauan epidemiologi yang dilakukan untuk mengetahui latar belakangnya, serta riwayat obat apa saja yang diberikan," ujar Rian dalam siaran pers Pemprov Banten yang dikutip, Jumat (4/11).
Baca juga: Melonjak, 14 Anak di Sumbar Meninggal Gagal Ginjal Akut
Terkait pendataan, kata dia, pihaknya bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Data tersebut berasal dari sistem laporan Rumah Sakit dan Sistem Respon Dini.
"Tim kami yang bersinergi dengan Kemenkes, ada pelaporan 2 sistem dari sistem laporan Rumah Sakit dan Sistem Respon Dini," katanya.
Pemprov Banten pun terus melakukan upaya penanganan penyakit gagal ginjal akut yang telah menjadi arahan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Pemprov Banten telah membuka Posko dan layanan masyarakat terkait gagal ginjal akut.
Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Banten Deni Hermawan mengatakan, pada penyakit gagal ginjal akut terdeteksi, Penjabat Gubernur Banten Bapak Al Muktabar langsung memanggil Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten untuk melakukan sejumlah langkah.
"Dan saat ini sudah ada posko untuk melakukan monitoring perkembangan," ungkapnya.
Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Anak, Kepala BPOM: Penelusuran Jalan Terus
Deni mengajak masyarakat untuk dapat terus menerapkan pola hidup sehat sebagai upaya pencegahan, dan melakukan konsultasi dengan dokter jika mengalami permasalahan kesehatan.
"Kasus ini membuka mata kita semua untuk waspada. Kita juga harus cermat dan tepat dalam upaya penanganan ini," katanya.
Sementara, Ketua Komisi V DPRD Provinsi Banten Yeremia Mendrova menambahkan, kasus gagal ginjal akut menjadi atensi bersama, di tengah Pandemi Covid-19 yang telah melandai.
"Kita konsen untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di Provinsi Banten. Kita imbau kepada orang tua yang memiliki anak, kalau anak memiliki gejala demam kita imbau jangan panik dan lengah, dan dapat membawa ke fasilitas kesehatan terdekat," ucapnya.