Jakarta, Gatra.com - Monash University Indonesia baru-baru ini mengadakan pertemuan resmi dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim. Dalam pertemuan tersebut, pihak Monash University ingin memperkuat hubungan baik dan kerja sama yang sudah terjalin dengan Kemendikbudristek.
Monash juga menyampaikan berbagai capaian dan kolaborasi strategis yang dijajaki dengan berbagai pemangku kepentingan selama setahun terakhir. President & Vice-Chancellor of Monash University, Prof. Margaret Gardner AC menyampaikan pencapaian Monash University yang terbaru kepada Mendikbudristek Nadiem.
“Dengan bangga kami sampaikan kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bahwa Monash University telah mencapai hasil terbaiknya dalam US News and World Report (USNWR) 2022-23 Best Global Universities Rankings yang bergengsi, dengan naik tiga peringkat ke peringkat 37 dunia.” kata Professor Gardner.
Hal tersebut mengikuti kinerja terbaik Monash University dalam Peringkat Universitas Dunia 2023 berdasarkan rangking Times Higher Education (THE), di mana awal bulan ini Monash masuk 50 besar untuk pertama kalinya, naik 13 tempat ke peringkat ke-44 di dunia.
“Kami sangat mengapresiasi bahwa dalam kurun waktu satu tahun saja Monash University Indonesia dapat membuka kesempatan bagi banyak masyarakat Indonesia untuk mendapatkan pendidikan bertaraf internasional,” kata Nadiem Makarim.
Nadiem mengatakan, pihaknya akan mendukung upaya Monash University Indonesia untuk menjadi platform yang turut membentuk masa depan pendidikan di Indonesia, di mana jejaring dibentuk, riset dan ide dikembangkan, dan calon-calon pemimpin baru dipersiapkan. “Kami juga mendorong upaya Monash University Indonesia dalam menjalin berbagai kolaborasi, baik dengan sesama perguruan tinggi, pelaku industri, dan organisasi masyarakat sipil dapat terus berlanjut,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, Mendikbudristek juga memeroleh informasi tentang pencapaian dan langkah-langkah kolaboratif Monash University, Indonesia. Selain telah terdaftar sebagai kampus yang dapat menerima mahasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Monash University Indonesia telah berhasil menjalin kemitraan dengan Traveloka melalui program Mitra 5.0.
Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tenaga akademik untuk mempersiapkan lulusan yang siap berkarier di industri teknologi. Selain itu, ada juga kerja sama dengan institusi akademik dalam negeri seperti Universitas Sultan Ageng Tirtayasa pada bidang riset dan aktivitas akademik, serta pelatihan inovasi bisnis. Seluruhnya bertujuan untuk mendukung pembangunan sosial, teknologi, dan ekonomi di Indonesia.
President Monash University, Indonesia Prof. Andrew MacIntyre menyatakan, misi atau tujuan Monash University Indonesia adalah mendorong berbagai inisiatif berkelanjutan untuk kesuksesan Indonesia. “Sebagai bagian dari komunitas akademik di Indonesia, kami ingin membantu Pemerintah Indonesia untuk menjawab kebutuhan, tidak hanya di dunia pendidikan, namun lebih dari itu, termasuk untuk mendukung pembangunan Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Prof. Andrew.
“Selain itu, kami juga ingin membantu mewujudkan semangat kolaborasi yang diusung Kemendikbudristek dengan menjalin berbagai bentuk kemitraan yang memiliki misi untuk memajukan kualitas riset dan sumber daya manusia di Indonesia,” Prof. Andrew menambahkan.