Jakarta, Gatra.com - Pada masa pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) diyakini memiliki kesempatan yang besar untuk menggarap pasar yang lebih luas hingga ke mancanegara. Mendukung hal tersebut, Bea Cukai, sebagai instansi pemerintah yang mengemban fungsi sebagai industrial assistance dan trade facilitator, terus berupaya menggali potensi UMKM di berbagai daerah agar dapat berkembang dan memenuhi pasar dalam negeri dan ekspor.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Hatta Wardhana, mengatakan para pelaku UMKM dapat menembus pasar ekspor dengan memanfaatkan dukungan dari pemerintah, asosiasi dan BUMN, serta perwakilan dagang Indonesia di luar negeri.
Bea Cukai, lanjut Hatta, berkomitmen untuk mendukung UMKM agar dapat mengisi ceruk pasar ekspor dengan produk-produk andalannya dan meningkatkan kontribusi UMKM pada ekspor nasional, yang saat ini baru mencapai 14%. Beberapa fasilitas dan inovasi pelayanan pun telah diluncurkan Bea Cukai, seperti Klinik Ekspor dan fasilitas KITE IKM.
"Kami pun terus bersinergi dengan pemerintah daerah dan KADIN untuk mengasistensi para pelaku UMKM hingga dapat melaksanakan ekspor mandiri," ujar Hatta dalam keterangan tertulis yang diterima Gatra.com, Kamis (03/11).
Sinergi Bea Cukai dengan pemerintah daerah untuk mendukung ekspor UMKM tercermin dari koordinasi yang dilaksanakan oleh Bea Cukai Langsa dan Bea Cukai Makassar dengan pemerintah daerah di wilayah pelayanannya masing-masing.
Terkait hal itu, Bea Cukai Langsa pun menggelar diskusi dengan pejabat daerah Langsa dan calon eksportir di Kantor Wali Kota Langsa pada tanggal 27 Oktober 2022 lalu.
Dalam kegiatan tersebut, Pj Wali Kota Langsa, Said Mahdum Majid menyatakan dukungannya terhadap rencana kegiatan ekspor dan asistensi ekspor yang akan dilaksanakan oleh Bea Cukai, Pemerintahan Kota Langsa, dan Pemerintahan Provinsi Aceh kepada para pelaku UMKM.
Dukungan serupa pun didapatkan dari Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki yang tengah berkunjung ke Pelabuhan Langsa di hari yang sama saat diskusi digelar. "Secara khusus Pj Gubernur Aceh berpesan kepada instansi yang berwenang, khususnya Bea Cukai, untuk terus membantu calon eksportir agar dapat melaksanakan ekspor dengan mudah dan memajukan perekonomian Langsa," tambah Hatta.
Sementara itu, Bea Cukai Makassar bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui kunjungan kerja ke Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 28 Oktober 2022. Kunjungan ini ditujukan untuk membahas upaya Bea Cukai dalam memfasilitasi pengusaha daerah dalam mengembangkan potensi ekspornya.
"Bea Cukai Makassar turut mendatangkan para pelaku UMKM binaan Bea Cukai Makassar untuk mengenalkan produk ekspor masing-masing dan membahas investasi untuk pengembangan potensi daerah dan pengenalan produk potensial Sulawesi Selatan kepada investor," jelas Hatta.
Selain dengan pemerintah daerah, Bea Cukai juga bersinergi dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), seperti yang dilakukan Bea Cukai Yogyakarta dengan KADIN DIY. Dua instansi berkomitmen untuk menggenjot investasi di DIY.
Dalam mendukung iklim investasi, kata Hatta, diperlukan sinergi yang kuat antara pemerintah dengan pelaku usaha. "Semoga koordinasi pemerintah dan pengusaha dapat terus dijaga sehingga dapat mendorong tumbuhnya investasi dan ekspor. Tak hanya di Yogyakarta, tetapi juga di Indonesia," katanya.
Hatta pun menegaskan bahwa Bea Cukai siap mengoptimalkan dukungan kepada UMKM lewat sinergi dengan pemerintah daerah dan KADIN. "Koordinasi antar instansi ini diharapkan mampu menjadi daya dorong yang kuat untuk meningkatkan ekspor, serta meningkatkan investasi dan menarik investor baru. Koordinasi yang baik antara pelaku usaha dengan pemerintah akan memberikan dampak ekonomi positif bagi iklim investasi daerah," tutupnya.