Jakarta, Gatra.com-Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut pemberian Fomepizole di Indonesia sejauh ini bisa dikatakan efektif. Terjadi penurunan angka kematian yang cukup drastis.
"Mendatangkan fomepizole terjadi penurunan yang drastis, sangat drastis dari kasus-kasus baru," kata Budi dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI dengan Menteri Kesehatan dan RDP dengan BPOM dan IDAI di Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (2/11).
Baca juga : Jubir Kemenkes: Pengobatan Gagal Ginjal Akut pada Anak Menggunakan Fomepizole
Meski begitu, ia mengaku sempat kesulitan mendapat fomepizole ketika diketahui obat ini merupakan antidote untuk penanganan kasus gagal ginjal akut. Pasalnya, Indonesia tidak memproduksi obat itu. Singapura menjadi negara yang pertamakali siap mendistribusikan obat itu ke Indonesia.
"Kita mencari antidotumnya. Antidotumnya sudah ada yaitu fomepizole. Di Indonesia tidak ada obatnya. Kita lihat ada di Singapura akhirnya kita membeli," ujar dia.
Baca juga : Polri Siap Menindaklanjuti Laporan BPOM Soal Gagal Ginjal Akut
Namun kini, Indonesia mampu mendapatkannya dari negara lain. Total penerimaan Fomepizole sampai dengan 1 November 2022 sebanyak 246 vial dari Singapura, Australia, Jepang dan Amerika Serikat.
Meski begitu, ia mengimbau pada setiap dokter untuk tahu tata cara dan pelaksanaan pemberian obat Fomepizole pada korban. Kemenkes juga menurutnya melakukan kontrol agar jumlah obat yang diberikan ke rumah sakit sesuai dengan jumlah pasien gagal ginjal akut.