Jakarta, Gatra.com-Menteri Kesehatan Budi Karya Sumadi menyebut tren kasus gagal ginjal akut tertinggi ditemukan di kota-kota besar seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten. Meski begitu, ia melihat tren jumlah kasus kematian menurun.
“Yang agak unik adalah Aceh, Sumatera Barat, Bali. Kita juga melihat meninggalnya sekarang 178 dari 325 sekitar 54 persen. Ini sudah menurun dari kondisi sebelumnya yang sempat mencapai hampir 60 persen,” jelas Budi dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI dengan Menteri Kesehatan dan RDP dengan BPOM dan IDAI di Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (2/11).
Baca juga : Praktisi: Kasus Gagal Ginjal Akut Anak, Pemerintah Wajib Berikan Perlindungan Menyeluruh
Meski begitu, pemantauan secara berkala tetap dilakukan guna memonitor tren jumlah kasus. Dan benar, dari monitoring berkala itu sementara bisa disimpulkan angka harian kasus menurun drastis.
“Jumlah kasusnya kita lihat Moving Average-nya sudah menurun drastis. Yang tadi sempat di angka 6 sampai 7 per hari dengan puncak 10 per hari, itu jumlah kasusnya sudah menurun drastis,” ungkapnya.
Baca juga : Cegah Kasus Gagal Ginjal Akut, RS di Pekalongan Siapkan Mesin Ini
Monitoring dilakukan di rumah sakit yang merawat jumlah pasien gagal ginjal akut cukup tinggi, seperti RSCM, RS Sardjito di Yogyakarta dan RSUP Prof. Ngurah di Bali.