Jakarta, Gatra.com - Ibunda Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Rosti Simanjuntak menanggapi permohonan maaf Terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf, dalam sidang pemeriksaan saksi-saksi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, pada Rabu (2/11). Dalam tanggapan itu, Rosti mengungkapkan isi hatinya terhadap peristiwa pembunuhan yang menimpa putranya itu.
"Sungguh luar biasa kalian sebagai manusia yang memiliki hati nurani. Kita sama-sama ciptaan Tuhan, kok baru sekarang ada kesadaran kamu minta maaf kepada ibu, ibunda daripada Yosua yang saat (itu) kau bunuh dengan sangat sadisnya?" ujar Rosti dalam persidangan tersebut.
Dalam kesempatan itu, Rosti juga menyinggung bagaimana keduanya baru mengungkapkan permohonan maaf itu lima bulan setelah putranya tewas di tangan mereka dan atasan mereka. Ia juga menekankan bahwa tak ada satupun penghuni rumah Ferdy Sambo yang mencoba memberikan pertolongan kepada Brigadir J.
"(Kalian) menghabisi nyawa anakku dengan sadis tanpa memberikan satu pertolongan buat anakku," lanjutnya.
"Kalian yang tahu gimana ini semua (bisa terjadi). Kejahatan apa yang kalian tutupi? Kejahatan apa yang kalian tutupi di sini bersama atasanmu itu?" tegas Rosti lantang.
Ia juga meminta, agar permohonan maaf keduanya itu tak hanya disampaikan di bibir. Sebab, baginya, permohonan maaf adalah permohonan ampun dari kepada Tuhan. Terlebih, dalam hematnya, peristiwa pembunuhan itu telah menghancurkan harapan putranya, sekaligus melenyapkan kebanggaannya.
"Jadi permintaan maaf itu jangan hanya di bibir seperti FS dan Putri. berikan itu dari hati nurani yang sangat dalam. Diberikan itu di depan Tuhan. Cuma Tuhan yang maha mengetahui, melihat, dan yang memahami jeritan tangis anakku," ujarnya lagi.
Dalam kesempatan yang sama, Rosti bahkan sempat mempertanyakan hubungan antara Kuat Ma'ruf dengan Putri Candrawathi. Pasalnya, ia memandang janggal bagi Kuat Ma'ruf untuk dapat mengatur Putri Candrawathi yang notabenenya bukan istrinya.
"Ada apa kamu sama Si Putri itu, Kuat Ma'ruf? Siapanya Si Putri kamu? Sampai kamu mendesak mengatur Si Putri. Saya orang kecil saja tidak boleh di rumah mengatur. Apalagi kepada istri yang bukan istri kita," tegasnya.
Selain itu, Rosti juga menyampaikan permohonannya kepada tim kuasa hukum Kuat Ma'ruf untuk dapat menyelidiki posisi Kuat Ma'ruf yang sebenarnya. Ia juga menyinggung, bagaimana kata maaf itu mudah diucapkan apabila tanpa pembuktian.
"Kepada Penasihat Hukum Kuat Ma'ruf. Tolong diselidiki (siapa) Kuat Ma'ruf sebenarnya. Jangan hanya berkata maaf. Kalau maaf di bibir gampang. Seribu kali? (pun) bisa disebutkan dalam setiap menit. Tapi buktikan kata maafmu itu, terlebih di hadapan Tuhan," pinta Rosti kepada kuasa hukum Kuat Ma'ruf.
Tak hanya itu, ia juga meminta Ricky Rizal untuk menjaga sumpahnya sebagai seorang patriot. Ia juga memperingatkan Ricky, bahwa manusia sejatinya akan menuai apa yang mereka tanam.
"Begitu juga Ricky. Bagaimana sikapmu sebagai patriot? (Bagaimana) sumpah yang kau lakukan di depan hakim dan Tuhan. Jadi, sebagai (mana) kamu punya ibu, anak, keturunan. Apa yang kita tabur, tanam, suatu saat akan kita tuai," ujarnya dalam persidangan.
Untuk diketahui, sebelumnya Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf telah menyampaikan permohonan maaf dan duka cita kepada keluarga Brigadir J yang pada saat itu hadir sebagai saksi dalam sidang pemeriksaan saksi-saksi terhadap keduanya.
Dalam kesempatan tersebut, dua belas orang saksi dari keluarga Brigadir J hadir untuk menyampaikan kesaksian mereka terkait hal-hal yang mereka ketahui dalam perkara tersebut.