Padang, Gatra.com - Pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru segera dilanjutkan kembali. Pasalnya, pembebasan lahan seksi I Padang-Sicincin per 25 Oktober 2022 telah mencapai 84,65 persen.
Kelanjutan pembangunan menyusul disposisi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono nomor agenda 4579/EM/22 kepada Sekjen PUPR, Dirjen Bina Marga dan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) untuk memerintahkan PT Hutama Karya melanjutkan pengerjaan.
Disposisi dari Menteri PUPR itu diklaim atas hasil pertemuan Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat bertemu Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, pada 12 Oktober 2022 di Jakarta. Ia saat itu melaporkan progres pembebasan lahan tol Padang-Sicincin yang saat sudah mencapai 81,16 persen.
"Menteri PUPR merespon baik informasi yang disampaikan Gubernur Sumbar, dan meminta gubernur menyurati agar pembangunan dapat dilanjutkan," kata Kepala Bappeda Sumbar, Medi Iswandi melalui rilis yang diterima Gatra.com di Padang, Senin (31/10).
Menanggapi permintaan Menteri PUPR itu, lanjut Medi, pihak Pemprov Sumbar langsung menyiapkan surat dengan nomor 050/infaswil/bappeda-2025 tanggal 12 Oktober 2022. Surat perihal lanjutan pelaksanaan pembangunan jalan tol Padang-Sicincin langsung diantar ke Menteri PUPR.
"Alhamdulillah menteri langsung merespon cepat surat Gubernur Sumbar tersebut, besok harinya tanggal 13 Oktober 2022 langsung mendisposisi untuk melanjutkan pelaksanaan pekerjaan pembangunan," ujarnya.
Sebaliknya, Anggota DPR RI Andre Rosiade menyebut pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru dilanjutkan kembali atas usaha "rayuan"-nya terhadap petinggi PT Hutama Karya. Sebab, ia mengaku pihak HK enggan melanjutkan pembangunan karena lahan tak kunjung dibebaskan.
"Tapi setelah dirayu, akhirnya direksi termasuk Dirut HK Budi Harto setuju kembali jalan. Kami berterima kasih ke Pemerintah Pusat," ungkap Andre, Senin (29/8).
Pada hari itu juga, Andre memukul gong bersama Direktur III HK, Koentjoro tanda kembali dimulainya pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru. Dia juga berterima kasih kepada Presiden Jokowi, Menteri PUPR, serta Menteri BUMN yang menyelesaikan Jalan Tol Trans Sumatra.
Politisi Partai Gerindra itu terang-terangan menyebut Pemprov Sumbar lamban. Dia menilai, mangkraknya pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru sebagai bukti ketidakmampuan dan ketidakseriusan Pemprov Sumbar dalam pembebasan lahan.
Padahal, sebut Andre, ground breaking tol Padang-Pekanbaru sepanjang 254,8 kilometer bersamaan dengan tol Dumai-Pekanbaru sepanjang 133 kilometer telah diresmikan dua tahun silam. Sementara tol Padang-Sicincin 36 kilometer selama 4 tahun lebih hingga kini belum selesai.
"Sebagai wakil rakyat Sumbar, kami minta maaf atas kelambanan Pemprov Sumbar dalam pembebasan lahan," ungkap Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar itu.
Langkah Andre ini sempat diapresiasi Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat ditemui ketika meninjau lokasi longsor Sitinjau Lauik, jalan lintas Padang-Solok, 30 Agustus 2022. "Alhamdulillah, kita senang juga Pak Andre meresmikan kembali," tuturnya.
Direktur Operasi III HK, Koentjoro menyampaikan, sesuai dengan penugasannya, ditargetkan penyelesaian 24 ruas tol di Sumatra, salah satunya di Sumbar. Namun ruas Padang-Sicincin pembangunannya lambat, sebab dari tahun 2018-2019 baru 2 kilometer yang bisa dilewati.
Selain itu, Koentjoro juga membenarkan terhentinya pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru sejak 1,5 tahun lalu. Pekerja HK akhirnya bergeser untuk percepatan pembangunan tol Pekanbaru dan Palembang, dan akan dimulai kembali ke Sumbar jika pembebasan lahan tuntas.
"HK sangat berterima kasih kepada Pak Andre Rosiade yang hadir memberikan dorongan pembebasan lahan, memastikan proyek ini segera berlanjut kembali, agar HK bisa melanjutkan pembangunan sampai selesai," ujarnya.