Home Hukum Ajudan Mengaku Sempat Todong Ferdy Sambo Pakai Pistol

Ajudan Mengaku Sempat Todong Ferdy Sambo Pakai Pistol

Jakarta, Gatra.com - Ajudan Ferdy Sambo, Adzan Romer mengaku sempat menodongkan pistol kepada Ferdy Sambo, pasca terjadinya penembakan terhadap Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, di Komplek Polri Duren Tiga. Ia mengaku, tindakan itu diambilnya setelah ia mendengar tiga kali suara tembakan yang diprediksinya berasal dari dalam rumah.

Mulanya, Romer menyebut Ferdy Sambo masuk ke dalam rumah, setelah sebelumnya Ferdy Sambo memerintahkan supirnya untuk berhenti di sekitar rumah Ferdy Sambo di Duren Tiga, meski seharusnya mereka bertolak menuju kawasan Sawangan untuk bermain badminton. FS kemudian menjalankan mobil itu sekitar sepuluh meter dari tempat berhentinya tadi, sebelum akhirnya turun dan menjatuhkan senjata api yang Romer yakini berjenis HS.

Setelah Ferdy Sambo masuk, Romer mengatakan bahwa dirinya menunggu di dekat mobil yang diparkirnya di depan garasi di luar rumah. Saat itu, ia mengaku menunggu bertiga, bersama ART Kodir, dan Supir Prayogi Iktara Wikaton.

"Tak lama berselang saya mendengar seperti suara tembakan, tidak terlalu besar, (saya tahu) karena sering latihan," ujar Romer dalam sidang pemeriksaan saksi terhadap Bharada E, di PN Jakarta Selatan, pada Senin (31/10).

Romer pun menjelaskan bahwa ia mendengar suara tembakan sebanyak tiga kali. Suara tembakan itu pun lantas membuatnya refleks berlari mengambil senjata api yang sebelumnya telah ia kokang.

"Saya dengar tiga kali, 'dor dor dor. Saya refleks, ambil senjata lari ke depan. Saya teriak tapi tidak (ada) apa-apa. Sudah saya kokang senjata saya. Saya analisa tidak ada apa-apa (lagi). Baru setelah itu ada suara tembakan lagi, cepat saja, tidak terlalu lama," jelas Romer dalam kesempatan tersebut.

Romer mengatakan, saat itu, setidaknya ia mendengar ada sebanyak lima kali suara tembakan. Setelah menganalisa asal suara tembakan yang diduganya berasal dari dalam rumah, ia memutuskan untuk beranjak ke dalam rumah dinas Ferdy Sambo itu.

"Saya ke dalam, senjata saya sudah dikokang. (Saya masuk) melalui pintu garasi samping menuju ke dapur. Setelah sampai di situ, Bapak (Ferdy Sambo) keluar dari pintu dapur dekat garasi. Dia mau keluar, saya mau masuk," urai Romer.

"Saya kaget dan saya angkat senjata, saya todong Pak Ferdy Sambo," lanjutnya.

Ketika penodongan itu terjadi, Ferdy Sambo pun mengangkat tangannya. Romer kemudian bersaksi bahwa saat itu, Ferdy Sambo tidak membawa senjata dan sudah tidak menggunakan sarung tangan hitamnya.

Sebagai informasi, Romer sebelumnya melihat Ferdy Sambo menggunakan sarung tangan hitam ketika memungut senjata apinya yang jatuh sebelum masuk ke rumah dinasnya di Komplek Polri Duren Tiga.

Romer mengatakan, di saat yang sama, Ferdy Sambo pun mengatakan pada Romer bahwa istrinya Putri Candrawathi berada di dalam rumah dinasnya itu. Romer mengatakan, seraya ia masuk ke dalam rumah, Ferdy Sambo bergerak keluar rumah seakan tengah mencari ambulans. Ia kemudian mengaku bertemu dengan Bripka Ricky Rizal saat tiba di dalam rumah dinas Ferdy Sambo.

"(Saya) ketemu Bang Ricky. Saya tanya, 'Ada apa?'. Tidak dijawab," ujar Romer. Ia pun menegaskan bahwa Ricky tak memegang senjata api saat itu.

Setelahnya, ia mengaku melihat Kuat Ma'ruf. Namun, ia tak bertanya apapun pada Kuat saat itu. Ia justru memutuskan untuk lanjut berjalan ke arah kamar dan bertemu dengan Bharada E alias Richard Eliezer.

"Saya tanya (ke Bharada E), 'Ada apa, Chard?'. (Bharada E pun kemudian menjawab), 'Saya refleks bang'," jelas Romer, mempraktikkan pembicaraannya dengan Bharada E saat itu.

Untuk diketahui, sidang hari ini, Senin (31/1), merupakan sidang pemeriksaan saksi lanjutan. Sebelumnya, Bharada E telah menjalani sidang pemeriksaan saksi, dengan menghadirkan 12 orang saksi dari pihak kuasa hukum dan keluarga Brigadir J.

147