Jakarta, Gatra.com - Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), M. Hasan Chabibie mengatakan bahwa perkembangan teknologi akan membantu perkembangan dunia pendidikan. Dalam penerapannya, basis data yang baik dibutuhkan sebagai landasan program peningkatan kualitas pendidikan melalui perkembangan teknologi.
"Tentu saya sudah lihat, resource kita kuncinya adalah, kami tidak mungkin buat aplikasi itu tidak terintegrasi satu dengan yang lain. Itu menggunakan data," ujarnya dalam diskusi bertajuk "Generasi Muda Membangun Negeri" yang digelar secara daring dan luring, Senin (31/10).
Hasan menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 membawa pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan semakin maju. Penggunaan media belajar tanpa bertatap muka membuat seluruh pihak harus beradaptasi menggunakan teknologi. Hal ini dinilainya sebagai langkah baik dalam upaya memaksimalkan teknologi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan.
Teknologi dan infrastruktur pendukungnya menjadi penting dalam akselerasi peningkatan kualitas pendidikan. Hasan menerangkan, sebagai contoh, beberapa aplikasi dan program sebagai olatform pendidikan dibuat oleh Kemdikbud Ristek sebagai wujud nyata melalui Merdeka Mengajar, Rapor Pendidikan, belajar.id, maupun program Merdeka Belajar. Untuk mendukung upaya itu, regulasi satu data menjadi acuan bagi Kemendikbud Ristek dalam tata kelola data. Data ini nantinya yang akan digunakan dalam pengembangan aplikasi maupun kebijakan yang dikeluarkan.
Saat ini, Hasan menyebutkan bahwa proses integrasi pada verifikasi dan validasi dilakukan dengan bekerja sama dengan berbagai kementerian atau lembaga terkait. Hasil data ini nantinya mampu diterjemahkan ke dalam program demi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
"Apa yang sudah kita lakukan, verifikasi dan validasi itu, kemudian dimanfaatkan untuk program-program yang sifatnya internal maupun eksternal. Kami sudah kerja sama dengan pihak terkait," katanya.
Ekosistem pendidikan di Indonesia saat ini meliputi jumlah satuan pendidikan sebesar 646 ribu, 4,2 juta guru dan dosen, dengan total 71 juta peserta didik siswa maupun mahasiswa. Hasan menilai bahwa kebutuhan teknologi sangat dibutuhkan dalam peningkatan pendidikan, terutama dalam pemerataan dan persebaran ekosistem pendidikan yang ada.
"Tidak ada hal yang sangat mudah diatur dengan rentang kendali. Teknologi menjadi solusi dan akselerasi peningkatan pendidikan dengan cepat saat ini. Teknologi dan infrastruktur dibutuhkan dalam pendidikan," ujarnya.