Tangerang, Gatra.com- Kepala Badan Kebudayaan Nasional PDI Perjuangan (BKN PDIP), Aria Bima menyatakan bahwa Padepokan Budaya Mbangun Karso sebagai tempat berkreasi para seniman wong cilik. Keberpihakan pada wong cilik (orang kecil) dan bukan wong gede (orang besar) terus didengungkan.
Pernyataan Aria Bima itu disampaikan pada Ruwatan Budaya dan Pelantikan Pengurus Padepokan Budaya Mbangun Karso di Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, sekaligus Peresmian Kembali Aula Trisakti Bung Karno, Sabtu (29/10).
Diketahui, Padepokan Budaya Mbangun Karso sendiri adalah lembaga sosial budaya di bawah naungan Yayasan Sosial Budaya Mbangun Karso.
“Padepokan Budaya Mbangun Karso ini adalah tempat berkreasi dan berekspresi wong cilik dalam berkarya seni dan budaya,” ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, dalam keterangan pers, Minggu (30/10).
Ia berharap produk kesenian Padepokan Budaya Mbangun Karso bukan saja populer pada lingkup Banten, tapi juga bisa menasional bahkan mendunia. Aria Bima juga menyampaikan apresiasi atas semangat seluruh pengurus dan anggota padepokan dalam melestarikan budaya bangsa.
Menurutnya, budaya bangsa Indonesia merupakan jati diri sebagai bangsa yang multikultur dan juga bangsa yang besar. Oleh karena itu jangan sampai budaya bangsa Indonesia diklaim atau punah.
“Mari terus jaga budaya bangsa kita, rawat dan lestarikan. Karena jati diri kita berada di ragam budaya yang bangsa kita miliki,” katanya.
Aria Bima menyatakan, bahwa PDIP merupakan partai yang berusaha untuk terus melestarikan budaya bangsa. Sehingga PDIP akan terus mendukung dan mensupport Padepokan Budaya Mbangun Karso. “Padepokan ini sebagai wadah untuk melestarikan budaya bangsa dari semua suku dan etnis di Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Pengasuh Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis, Ananta Wahana menuturkan, bahwa Padepokan yang didirikan sejak 13 tahun lalu itu awalnya merupakan pusat pelatihan Cipayung plus.
Dan saat ini, berkembang menjadi Padepokan Kebangsaan yang didalamnya juga terdapat lembaga pendidikan berkelas internasional.
Menurut Anggota DPR RI Dapil Banten itu, bahwa kegiatan tersebut juga digelar untuk membangkitkan kembali dunia seni budaya yang sempat terpuruk karena pandemi Covid-19.
“Mudah-mudahan melalui kegiatan ini kondisi para pelaku seni budaya nasional dapat kembali bangkit untuk menghibur masyarakat. Karena dengan begitu kehidupan ekonomi mereka akan membaik pula,” ujarnya.
Direktur Karang Tumaritis Institute Abraham Garuda Laksono menjelaskan, bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan Sekolah Kania dalam pendidikan para imigran.
Juga yayasannya mempunyai Institute Kibar UMKM Pancasila atau IKUP yang memfokuskan diri dalam melakukan pembinaan kepada UMKM.
Tercatat ada 150 UMKM yang dibina dalam memperlancar usahanya (pembuatan NIB, sertifikasi halal, PIRT, sampai dengan mendapatkan label SNI).
“Semua itu merupakan upaya dalam mewujudkan Trisakti sebagaimana yang dicita-citakan oleh Bung Karno. Hal ini terus kami lakukan demi mewujudkan kesejahteraan bagi para pelaku usaha mikro,” ungkap anak muda jebolan James Cook University Singapura itu.
Diketahui, kegiatan Ruwatan Budaya dan Pelantikan Pengurus Padepokan Budaya Mbangun Karso sekaligus Peresmian Kembali Aula Trisakti Bung Karno itu berlangsung meriah.
Sejak pagi hari masyarakat sekitar Padepokan disuguhkan dengan pagelaran budaya mulai dari campur sari, liong, barongsai, gambang kromong hinga Reog Ponorogo, juga pembagian ratusan paket sembako bantuan CSR BRI bagi penggiat budaya.
Kemudian kegiatan seni budaya bersambung hinga malam hari dengan menampilkan kesenian Debus Jalak Setra Tembong Agung Banten dari Padepokan Sinatria Sunda.
Kegiatan diakhiri dengan menampilkan pegelaran wayang kulit semalam suntuk sampai dini hari dengan Dalang Ki Doto Prabowo membawakan lakon “Wahyu Cakra Ninggrat”.