Jakarta, Gatra.com - Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengungkapkan, NasDem telah membuka penawaran agar deklarasi koalisi antara Demokrat-NasDem-PKS dapat dilakukan pada Kamis (10/11) nanti. Meski menyambut baik penawaran tersebut, Demokrat memandang masih ada sejumlah poin yang harus didiskusikan sebelum deklarasi tersebut dilakukan.
“Memang NasDem menawarkan deklarasi koalisi (pada) 10 November. Tentu, kami respon dengan positif ya, karena permintaan ini didasarkan kepada satu dan arah yang semakin sama. Spektrumnya sudah mulai sejajar frekuensinya sudah mulai sama, dan ini bagi kami sebagai modal dasar," jelas Herman dalam acara diskusi virtual “Polemik: Menebak Arah Koalisi Capres”, Sabtu (29/10).
Namun, Herman memandang bahwa masih ada banyak pertanyaan terkait kondisi masyarakat Tanah Air saat ini, yang masih belum dapat terjawab dan harus didiskusikan lebih lanjut sebelum melakukan deklarasi koalisi.
“Namun tadi, bahwa masih banyak yang harus dibicarakan, sehingga ketika mendeklarasikan itu bisa menjawab persoalan-persoalan yang ini menjadi pertanyaan situasi masyarakat saat ini,” ujar Herman.
Menurutnya, penting juga untuk memahami, poin-poin yang dapat membuat koalisi tersebut berbeda dengan koalisi-koalisi partai politik lainnya.
Sementara itu, terkait pengusungan paket capres-cawapres, Herman menekankan bahwa penting bagi partai-partai yang bakal berada dalam koalisi untuk dapat saling menghormati satu sama lain. Dengan begitu, kata Herman, diskusi mengenai waktu yang tepat untuk mendeklarasikan usungan capres-cawapres pun dapat dilakukan.
“Sehingga kemudian, publik bisa lebih awal menilai, publik lebih awal bisa untuk mendalami, dan publik lebih awal untuk bisa menilai sejauh mana kemampuan pempin bangsa ke depan,” kata Herman dalam kesempatan tersebut.
Tak hanya waktu, Herman juga mengungkapkan bahwa nama yang akan diusung sebagai capres oleh calon koalisi ini pun hingga kini masih terus didiskusikan bersama. Bukan hanya capres, ia mengaku bahwa Demokrat hingga saat ini masih terus menimbang sosok yang tepat untuk dapat maju sebagai cawapres.
“Ya tadi, bahwa pembicaraan substantifnya masih kita bicarakan, kemudian, ya termasuk, ya cawapresnya ditimang-timang," ungkapnya.
Sebagai informasi Demokrat saat ini memiliki kursi sebanyak 9,4% di DPR. Sementara itu, NasDem saat ini memiliki total 10,3% kursi, disusul dengan PKS yang memiliki 8,7% kursi. Dengan demikian, apabila ketiga partai politik itu saling berkoalisi, maka ketiganya telah memenuhi syarat untuk mengusung paket capres-cawapres mereka di Pilpres 2024.
Mengingat, untuk dapat melakukan pengusungan, suatu partai politik atau koalisi partai politik harus dapat melampaui angka Presidential Threshold atau ambang batas pengusungan capres-cawapres, yakni sebesar 20%.