Jakarta, Garta.com – Sekertaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni, mengatakan, jika disatukan, kekuatan suara partai politik (Parpol) nonparlemen sangat besar.
“Jumlah suaranya 9,79%, ini di atas perolehan suara NasDem yang hanya 9,05% dan PKB yang mendapat suara sebesar 9,69%,” kata Raja Juli dalam pertemuan dengan sejumlah petinggi partai nonparlemen yang digelar di Jakarta, Jumat malam (28/10).
Baca Juga: Gabung PSI, Ketum REI Totok Lusida Didaulat jadi Ketua Dewan Pakar
Sesuai penjelasan Pasal 222 Undang-Undang (UU) Pemilu Nomor 7 Tahun 2017, bahwa parpol yang mempunyai kursi di parlemen dan yang tidak mempunyai kursi, mempunyai hak yang sama dalam mengusung calon presiden-calon wakil presiden (Capres-Cawapres).
“Terkait itu, suara gabungan parpol non-parlemen sebesar 9,79% akan sangat signifikan untuk mengusung Capres dan Cawapres di Pilpres 2024,” katanya.
Sementara itu, Sekjen Partai PERINDO, Ahmad Rofiq, yang juga hadir dalam pertemuan tersebut menyampaikan, parpol nonparlemen harus muncul kembali ke publik dan solid.
“Soal pilihan mungkin bisa beda, tapi gerakan politik harus muncul ke publik,” ujarnya.
Adapun Afriansyah Ferry Noor dari PBB, mengharapkan seluruh parpool nonparlemen bisa solid karena mempunyai kekuatan suara yang signifikan di atas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Nasional Demokrat (NasDem).
Selain ketiga petinggi partai di atas, acara pertemuan tersebut juga dihadiri Sekjen PSI Dea Tunggaesti, Sekjen Partai Garuda Yohanna, Sekjen Berkarya Andi Picunang, dan perwakilan dari Sekjen PKPI serta Partai Hanura.
Baca Juga: PSI Disinyalir Paling Potensial Perkuat KIB, Bisa Apa?
Terkait pertemuan tersebut, Raja Juli menyampaikan, acara tersebut sebatas melepas rindu antara para pengurus teras partai nonparlemen karena sudah lama tidak bertemu.
“Belum ada kesepakatan mencalonkan kandidat tertentu. Cuman sepakat partai nonparelemen ini akan terus kompak dan lebih intensif berkomunikasi,” ujarnya.