Jakarta, Gatra.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menjelaskan bahwa selama ini, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) memiliki fungsi penting dalam menopang perekonomian bangsa. Secara umum, fungsi utama APBN adalah sebagai stabilisasi, alokasi, dan distribusi.
"APBN sebagai instrumen kebijakan sangat penting, punya peran dalam pengelolaan ekonomi. Keuangan negara dan APBN menjalankan tiga fungsi yaitu stabilisasi, alokasi, dan distribusi," ujarnya dalam diskusi bertajuk "Strategi Capai Ekonomi Kuat dan Berkelanjutan di Tengah Risiko", Jumat (28/10).
Sri menerangkan bahwa dari sisi ekonomi, fungsi stabilisasi digunakan dalam meng-counter tantangan atau ancaman terhadap stabilisasi keuangan negara. Ancaman ini meliputi banyak hal, salah satunya seperti adanya pandemi Covid-19 yang mendunia pada 2020 lalu. Ketika pandemi mewabah, Sri menyebut bahwa APBN menyangga kegiatan masyarakat agar tidak jatuh terlalu dalam dengan melakukan shock absorber, artinya situasi risiko ditanggung terlebih dahulu oleh APBN.
Baca Juga: Menkeu: APBN 2023 Harus Siap Hadapi Ketidakpastian
"APBN sebagai shock absorber, yakni sebagian shock ditampung APBN, tapi tidak semua. Tetap akan ada yang merembes masuk ke masyarakat seperti inflasi, kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Tapi shock yang ditampung APBN sangat besar," katanya.
Terkait fungsi alokasi dan distribusi, Sri menjelaskan bahwa APBN berfungsi dalam membuat bagaimana ekonomi bekerja secara efisien. Alokasi berarti menjaga pembagian anggaran dengan kebutuhan masing-masing kementerian atau lembaga.
Lebih lanjut, Sri mengatakan bahwa fungsi distribusi bukan hanya soal pembagian penggunaan anggaran melainkan untuk mengoreksi market failure, yakni membawa konsep keadilan. APBN menjadi tools untuk mengoreksi apa yang seharusnya bisa berjalan dengan sendirinya melalui mekanisme pasar, tapi tidak semua hal bisa diatasi melalui mekanisme pasar.
"Market tidak bisa menjawab dan mengatasi semua permasalahan. Maka APBN harus aktif untuk bisa mengoreksi," katanya.
Baca Juga: Ditengah Ketidakpastian Global, KTT G20 Diharapkan Munculkan Sinergi Bersama Untuk Pulih
Menurut Sri, sosialisasi APBN sangat penting agar semua pihak bisa memahami bagaimana makna dan peran APBN itu sendiri. APBN yang merupakan bagian keuangan negara, berperan sebagai instrumen penting dan turut menentukan bagaimana perekonomian suatu negara. Bagi suatu negara, APBN bisa dioptimalkan dalan mencapai tujuan bernegara.
Pengelolaan APBN yang jelas dan sesuai aturan menjadi perhatian penting. Hal ini berkaitan dengan situasi keamanan negara, termasuk dalam menghadapi berbagai situasi.
"APBN bukannya sebuah instrumen yang akan kuat tanpa daya tahan maksimal. Kita harus menjaga APBN, menjaga rakyat, menjaga ekonomi. Semakin banyak yang memahami, maka Indonesia akan lebih baik. APBN adalah uang kita, untuk kita," katanya.