Palembang, Gatra.com - Setiap hari Jumat para pedagang kaki lima di Kota Palembang, tersenyum manis dan tumpah ruah di halaman Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo. Mereka pastinya akan mendapatkan pundi-pundi atau ceruk cuan lebih banyak, dengan menggelar dagangannya masjid bersejarah tersebut.
Saat Gatra.com menelusuri lokasi, Jumat (28/10) puluhan lapak pedagang membanjiri pelataran Masjid Agung Palembang tersebut. Jumat berkah itulah sebutan diutarakan para pedagang di sana. Mulia dari penjual kaca mata, alat salat, baju, mukena, aksesoris-aksesoris dan lainnya. Bahkan di area rumput pun banyak pedagang kuliner khas Palembang, serta bakso, nasi goreng, sate dan lain sebagainya.
Pengunjung yang datang juga bukan hanya warga Kota Palembang, melainkan ada yang berasa dari kabupaten lain di Sumsel, sambil berlibur sambil menikmati kuliner. Harga yang ditawarkan juga relatif murah, sehingga mereka yang niatnya hanya jalan dan melihat-lihat tanpa sadar membeli atau menikmati kuliner.
Ado (40) pedagang sate padang yang menggelar dagangan di halaman Masjid Agung mengatakan, setiap jumat banyak masyarakat berkumpul selain untuk wisata religi atau khusus bagi kaum pria yang datang untuk menunaikan ibadah salat Jumat, menjadi momen bagi pedagang seperti dirinya (PKL) mendapat keuntungan.
"Kalau hari-hari biasa, saya terkadang hanya mampu menjual lebih 10 porsi sate (sate padang). Tetapi, kalau hari jumat, Alhamdulillah laris manis, bisa lebih dari 20 porsi. Karena di sini banyak yang berkumpul jadi jual dagang lebih mudah," katanya sembari tersenyum. Keberkahan juga dirasan bagi pedagang pekaian gamis, souvenir, dan jajanan kecil.
Mereka tidak mempermasalahkan meski harus membayar uang kebersihan dan keamanan, karena mereka mendapat sesuai dengan ekspektasi penghasilan yang didapat sehingga dirasa tidak memberatkan. "Lagian, kamis hanya dipintai seikhlasnya," tutur Yanti (37), pedagang pempek dan jajanan khas palembang lainnya.
Miftahul Jannah, salah satu pengunjung mengaku kerap jalan-jalan ke kawasan Masjid Agung di hari Jumat. Bersama keluarga, ia bahkan mengaku sengaja untuk datang karena banyak barang yang diperlukan, seperti jilbab atau peralatan ibadah bagi anaknya dengan harga yang terjangkau.
"Saya membawa anak-anak ke sini, karena semua barang banyak di jual. Harganya juga murah-murah makanya ke sini. Kalau mau makan juga banyak yang jualan," ucapnya saat dibincangi.