Jakarta, Gatra.com - Saksi Anggota Satpam Komplek Polri Duren Tiga Marjuki mengklaim bahwa ia mendengar bunyi menyerupai petasan, pada Jumat (8/7) sore, sekitar pukul 17.00 WIB. Tak lama setelah itu, ada sejumlah mobil provos dan mobil pribadi yang masuk ke area komplek tersebut.
“Saya mendengar suara petasan jam 5 (sore). Setengah 6 (sore), banyak mobil masuk. Mobilnya ada tulisan 'Provos'," ujar Marjuki dalam kesaksiannya pada sidang pemeriksaan saksi-saksi di PN Jakarta Selatan, Kamis (27/10).
Marjuki, sebagai anggota satpam yang saat itu tengah berjaga, memperkirakan sekurang-kurangnya ada 5 mobil yang masuk. Jumlah tersebut termasuk mobil Provos dan mobil-mobil pribadi.
Kendati demikian, Marjuki menyebut bahwa saat itu, ia tak mengetahui apapun tentang adanya peristiwa penembakan. Ia mengira, ramai-ramai tersebut disebabkan karena adanya acara di rumah Terdakwa Ferdy Sambo.
Marjuki juga mengatakan, orang-orang yang saat itu meramaikan kediaman Ferdy Sambo mayoritas menggunakan pakaian dinas kepolisian. Beberapa di antara mereka langsung masuk ke rumah dinas Ferdy Sambo. Namun, beberapa lainnya justru tetap berada di luar rumah.
“Tanggal 8, ada acara ramai-ramai di rumah Pak Sambo. Saya tidak tahu ada acara apa di situ, dan tidak mengetahui ada penembakan," jelasnya.
Marjuki pun mengaku, ia baru mengetahui pasti tentang adanya peristiwa penembakan dari Ketua RT Drs. Seno, yang memberi tahunya beberapa hari setelah peristiwa. Tepatnya, pada Senin (11/7) silam.
Oleh karena itu, ketika mobil-mobil itu berdatangan di hari penembakan itu, Marjuki hanya berinisiatif untuk berjaga di gapura komplek untuk mengarahkan mobil-mobil tadi ke lokasi parkir.
“Waktu mobil pada datang, (saya) berjaga ke arah gapura untuk mengarahkan ke parkiran pukul setengah 6 (sore). Saya berdiri sebentar di situ, di pertigaan," jelas Marjuki, dalam kesaksiannya tersebut. Meski begitu, ia mengaku tak tahu dari mana saja arah datangnya mobil.
Sebagai tambahan, Marjuki juga menyatakan bahwa CCTV tersebut diletakkan di sembilan titik di komplek tersebut. Kesembilannya adalah di rumah dengan nomor 52, 47, 12, 6, 27, 41, 31, 30, dan satu kamera CCTV di gapura komplek. CCTV di gapura itu lah yang disebutnya menghadap langsung ke arah rumah Ferdy Sambo yang bernomor 46 di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.