Jakarta, Gatra.com – Anggota Tim Khusus (Timsus) Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Aditya Cahya, mengungkapkan awal pendalaman soal hilangnya rekaman DVR CCTV di area Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Ia menyebut, saat itu, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) memberinya informasi mengenai penyerahan tiga DVR CCTV oleh Polres Metro Jakarta Selatan, yang ternyata seluruhnya kosong.
Baca Juga: Saksi Sebut Kamera CCTV Duren Tiga Tersambar Petir, DVR Tak Terganggu
"Awal bulan Agustus, kami mendapatkan informasi dari senior kami, kebetulan yang melakukan pemeriksaan Kompol Heri, senior kami bahwa [dalam] tiga unit DVR yang diserahkan oleh penyidik [Polresta] Jakarta Selatan, itu semuanya tidak ditemukan data elektronik apapun," kata Aditya ketika memberikan keterangan dalam sidang pemeriksaan saksi-saksi perkara obstruction of justice kasus pembunuhan Brigadir J yang membelit terdakwa Brigjen Hendra Kurniawan dan Kombes Pol. Agus Nurpatria di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (27/10).
Fakta itu pun menjadi bekal bagi tim khusus untuk mulai melakukan pendalaman dengan mendatangi langsung pos satpam Kompleks Polri Duren Tiga. Sebab, pihaknya tak dapat mengidentifikasi DVR mana yang berasal dari pos satpam kompleks tersebut, lantaran ketiganya sama-sama tak memuat data apapun.
"Tidak ada [data] sama sekali. Karena sudah tidak ada data itu, maka tidak bisa kami identifikasi DVR ini asalnya dari mana," ujar Aditya.
Tim melakukan wawancara langsung dengan anggota Satpam Komplek Polri Duren, Tiga Marjuki, pada Selasa (9/8). Saat itu, Marjuki yang memberikan informasi bahwa dus DVR CCTV itu masih ada di pos satpam kompleks.
"Dari dus CCTV itulah kami bisa mencocokkan serial number-nya dengan DVR yang ada di Puslabfor," jelasnya.
Baca Juga: Sekuriti Ungkap Dalih AKP Irfan Widyanto Saat Ambil DVR CCTV Duren Tiga
Hasil pendalaman itu membuat Aditya dan timnya yakin bahwa DVR CCTV yang saat itu telah terpasang di area Kompleks Polri Duren Tiga, adalah DVR CCTV baru, yang bahkan menurut pengakuan Marjuki, merknya berbeda dengan merk DVR CCTV yang sebelumnya.
"Jadi kami yakin bahwa di pos sekuriti itu sudah menggunakan DVR yang baru. Itu dibenarkan oleh Pak Marjuki bahwa DVR itu baru dipasang pada tanggal 9 Juli, yang sebelumnya merknya pun berbeda," kata Aditya.