Paris, Gatra.com - Paris Saint-Germain (PSG) melumat tim asal Israel Maccabi Haifa dalam laga kelima fase Grup H Liga Champions.
Lionel Messi dan kawan-kawan menang dengan skor 7-2 dalam laga yang berlangsung di Parc des Princes, Rabu (26/10) dini hari WIB.
Baca Juga: Catatan Real Madrid Ternoda di Markas RB Leipzig
Kemenangan ini membuat PSG memastikan tiket babak 16 besar Liga Champions. Mereka hanya akan saling berebut dengan Benfica untuk tampil sebagai juara grup di klasemen akhir.
Duet Lionel Messi, Neymar, dan Kylian Mbappe menggila dalam pertandingan. Mereka berhasil mencetak lima gol. Messi sendiri akhirnya dinobatkan sebagai pemain terbaik di laga ini.
Lima gol sudah tercipta di babak pertama pada pertandingan ini. Tuan rumah mampu unggul dengan skor 4-1 saat turun minum.
Keunggulan PSG dimulai dari gol Lionel Messi di menit ke-19. Kylian Mbappe kemudian menggandakan keunggulan di menit ke-32, disusul gol dari Neymar di menit ke-35.
Baca Juga: Steven Gerrard Ditendang, Unai Emery Datang
Abdoulaye Seck sempat memperkecil ketertinggalan di menit ke-38. Namun Messi kembali membawa PSG menjauh di menit ke-44, sekaligus membuat skor 4-1.
Memasuki babak kedua, untuk kedua kalinya Abdoulaye Seck membobol gawang PSG, yakni di menit ke-50. Skor pun menjadi 4-2. Namun Mbappe juga kembali membobol gawang Maccabi di menit ke-64. Laju PSG semakin tak tertahan usai Sean Goldberg mencetak gol bunuh diri di menit ke-67.
Carlos Soler menambah derita bagi Maccabi. Golnya di menit ke-84 membuat skor menjadi 7-2. Skor ini bertahan hingga pertandingan berakhir.
Arsitek PSG Christophe Galtier mengatakan, sistem 4-3-3 yang dipakainya membuat tiga depan bisa sedikit lebih tinggi di atas lapangan. Ketiga pemain itu juga memiliki sedikit lebih banyak kebebasan dalam gerakan mereka berkat kerja lini tengah.
Baca Juga: Alexia Putellas Belum ada Lawan, Pertahankan Ballon d'Or Feminin
"Merupakan hak istimewa untuk memiliki para pemain itu dan melihat mereka bermain seperti itu, untuk satu sama lain," katanya, seperti dilansir dari situs resmi UEFA.
Dia melihat para pemain menikmati diri mereka sendiri, dan itu sangat penting. Dia mengaku harus memikirkan bagaimana tiga pemain fantastisnya di lini depan dapat mengekspresikan diri mereka sebaik mungkin.
"Sangat menyenangkan untuk melatih mereka, melihat mereka bermain setiap hari. Bagi seorang pelatih, itu surga. Ada banyak permainan, kami harus mengelolanya, dan Anda harus memutuskan siapa yang harus diletakkan di belakang mereka untuk memainkan bola ke depan dengan tepat," tandasnya.