Banda Aceh, Gatra.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara khusus menggelar silaturahmi dengan masyarakat kelahiran Jatim di provinsi Nangroe Aceh Darussalam Senin (24/10) malam. Khofifah menyatakan bahwa forum silaturahmi sengaja digelar sebagai penguat kegiatan Misi Dagang yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.
"Silaturahmi ini kami harapkan akan menjadi penguat misi dagang Jatim dengan Nangroe Aceh Darussalam. Karena mereka ini rata-rata juga jadi pelaku usaha," tutur Gubernur Khofifah. Program Misi Dagang sendiri dilaksanakan pada Selasa (25/10).
Khofifah menjelaskan bahwa kegiatan Misi Dagang yang digelar Selasa ditargetkan menjadi ajang menemuken komoditas potensial, unggulan dan andalan yang ada di kedua provinsi. Selain itu, pertemuan antar pelaku usaha dari kedua Provinsi menurutnya merupakan proses penting. Pasalnya jika hal itu tidak dilakukan maka potensi pasar yang besar di Indonesia ini bisa dikuasai oleh komoditas impor dari negara lain.
Dalam kesempatan itu Gubernur Jatim juga berpesan agar para pelaku usaha utamanya yang berasal dari Jawa Timur atau warga Jatim yang menetap di Aceh untuk bisa memahami digitalisasi sistem saat ini.
"Jadi digitalisisasi ini harus kita manfaatkan peluangnya. Karena perdagangan secara digital ini memungkinkan kita untuk bisa melanjutkan transaksi yang mungkin besok saat Misi Dagang belum tuntas maka dilanjutkan transaksi secara digital," pungkasnya.
Misi dagang di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam merupakan misi dagang ke-27 yang dilakukan Provinsi Jatim sejak kepemimpinan Khofifah-Emil. Sebelumnya, telah dilakukan misi dagang ke berbagai Provinsi baik secara virtual maupun secara luring. Pada saat pandemi covid beberapa kali misi dagang dilaksanakan secara hybrid.
Menurut catatan BPS Jawa Timur, pada misi dagang periode 2021 mencatatkan transaksi sebesar 233,02 Trilliun . Sedangkan pada tahun 2022 terhitung bulan Januari sampai Agustus tercatat 151,37 Trilliun. Hal inilah yang menjadikan Gubernur Khofifah mendorong misi dagang antar provinsi dan antar pulau bagi pelaku usaha dari Jawa Timur dan provinsi mintra dagang.
Karena silaturahmi ini juga bertepatan dengan bulan kelahiran Nabi Muhammad yaitu bulan Rabiul Awal Tahun Hijriyah, Gubernur Khofifah juga mengajak seluruh pelaku usaha untuk menjadikan Nabi Muhammad s.a.w sebagai referensi dalam berdagang.
Sebab sepanjang Nabi Muhammad hidup dengan usia 63 tahun, selama 27 tahun usianya dijalani dengan berdagang. Tentu banyak hal yang bisa diteladani dari Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan perdagangan.
"Ini akan menjadi referensi penting bagi kita semua terutama yang hadir dalam misi dagang. Maka untuk panjenengan semua yang berdagang, semangat, karena Rasulullah juga bertahun-tahun menjalankan usaha melalui berdagang," jelasnya.