Jakarta, Gatra.com – Ketua Panitia Nasional Musyawarah Rakyat (Musra), Panel Barus, mengatakan, diteriakkannya sejumlah nama, mulai Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno, hingga Prabowo untuk diusung sebagai Capres 2024 untuk menggantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan hal wajar.
Panel di Jakarta, Senin (24/10), menyampaikan, diteriakkannya Ganjar Pranowo dan lainnya itu terjadi dalam Musra Indonesia seri ketiga yang dihelat di Pekanbaru, Riau, pada akhir pekan kemarin.
Ia menceritakan, para peserta Musra meneriakkan sejumlah nama, yakni Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno; Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto; dan Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo; jelang dilakukan e-voting tentang tokoh capres dan capres pilihan rakyat Riau.
Baca Juga: Musra Mengumumkan Nama Capres Terbaru, Jokowi Salah Satunya
Selain itu, lanjut Panel Barus, ada juga peserta yang bertanya kepada moderator mengenai siapa capres yang didukung oleh Presiden Jokowi. “Siapa ini capres pilihan Pak Jokowi kira-kira?” kata Panel menirukan pertanyaan peserta.
Menurut Panel, disebutnya sejumlah nama tokoh tersebut menunjukkan banyaknya harapan raykat yang digantungkan kepada pundak calon pemimpin yang akan datang. Sedangkan kemunculan sejumlah nama tokoh yang disukai atau ditolak oleh peserta, justru membuktikan bahwa forum Musra memang dibutuhkan rakyat.
"Capres pilihan Pak Jokowi adalah capres pilihan rakyat, termasuk rakyat Riau ini," kata Panel Barus, yang juga Bendahara Umum DPP PROJO ini.
Ia menjelaskan, Musra Indonesia seri ketiga yang dihelat di Gedung Sport Center Rumba, Pekanbaru, Riau, itu dihadiri oleh sekitar tiga ribu peserta dari berbagai lapisan dan kalangan masyarakat di Riau.
“Pengumuman capres-cawapres pilihan rakyat Riau akan kami sampaikan kemudian,” ujar Panel Barus.
Ia mengungkapkan, peserta Musra Riau sangat beragam latar belakang profesinya. Hadir antara lain para perwakilan petani sawit, petani sorgum, pelaku UMKM, guru honorer, serta asosiasi RT/RW se-Riau. Keberagaman inilah yang melatarbelakangi aneka usulan dan harapan terhadap pemimpin Indonesia hasil Pilpres 2024.
Para guru honorer, misalnya, meneriakkan nasibnya yang tak kunjung jelas karena gaji masih di bawah UMR. Petani mempersoalkan kebijakan hak guna usaha (HGU) lahan pertanian yang dianggap tidak berpihak kepada kaum petani. “Kalau HGU sudah habis, lahan dikasih ke rakyat dong!” kata wakil petani di acara Musra Riau.
Pelaku UMKM tidak kalah panjang keluhannya, yang meminta Presiden RI hasil Pilpres 2024 memperjuangkan nasib mereka. Para pelaku UMKM menilai pemberian bantuan modal atau kredit memang penting bagi mereka. Namun, supervisi dan keberpihakan dari pemerintah tidak kalah vital.
Baca Juga: Musra Indonesia: Penjaringan Capres-Cawapres Tak Nihilkan Parpol
Mereka juga menolak perdagangan dibebaskan dengan alasan apa pun. "Kalau dilepas ke pasar bebas, ya kami miskin," ujar perwakilan pelaku UMKM.
Musra III di Pekanbaru juga dihadiri sejumlah tokoh dan pejabat daerah, yakni Wakil Menteri Desa PDT dan Transmigrasi Indonesia, Budi Arie Setiadi; Gubernur Riau, H. Syamsuar; Kabinda Provinsi Riau, Brigjen TNI R.Wibisono; Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik, Hendriyadi Wijaya Kusuma. Sedangkan Ketua Musra Riau, Sonny M. Silaban; dan Ketua Dewan Pengarah Musra Indonesia, Andi Gani Nena Wea hadir melalui zoom.
Panel menghaturkan terima kasih kepada semua pihak atas keberhasilan Musra III di Pekanbaru, Riau. Panitia Musra Indonesia kembali mengundang rakya untuk meramaikan Musra IV yang akan diadakan di Palembang, Sumsel, pada Sabtu, 29 Oktober 2022.