Jakarta, Gatra.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tengah berupaya memberantas pungutan liar (pungli) di jajaran anggotanya. Salah satu yang ditekankan, agar tak ada praktik-praktik setoran ke atasan.
"Kita-kita yang atasan-atasan ini juga harus mengurangi hal-hal atau menghilangkan hal yang membuat anggota memiliki alasan untuk melakukan pungli, karena alasannya untuk melakukan setoran ke atasan. Ini tolong ditiadakan," kata Listyo dalam pengarahannya mengutip Instagram pribadinya, Senin, (24/10).
Baca Juga: Hindari Pungli, Kapolri Intruksikan Jajaran Korlantas Tak Tilang Manual
Menurut dia, arahan tersebut sudah diteruskan kepada Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (AsSDM) Irjen Wahyu Widada. Agar, yang bersangkutan dapat memantau dan memastikan tak ada pungutan biaya bagi anggota yang hendak sekolah dan bayar untuk mendapatkan jabatan.
"Ini sudah saya cek di Mabes tidak ada seperti itu, termasuk juga kalau ada yang bawa-bawa nama saya, tolong tangkap, laporkan," tegas Listyo
Mantan Kapolda Banten itu juga menekankan pada seluruh jajaran agar sepakat menghilangkan praktik bayar-membayar di Mabes Polri. Dia meminta hal itu juga dilakukan sampai ke tingkat Polda dan Polres.
"Tidak ada untuk menempatkan jabatan harus bayar, tidak ada untuk supaya seseorang untuk sekolah harus bayar. berikan penilaian yang objektif, terkait dengan prestasinya, usulkan dan kita juga dari Mabes akan melihat hal yang sama," tutur Listyo
Baca Juga: BPIP Dukung Penuh Komitmen Kapolri Berantas Judi Online
Jika kedapatan terjadinya praktik bayar dan sogok, Listyo menegaskan tak akan memberikan toleransi. Ia akan langsung mencoret dan membatalkan nama anggota tersebut. Bahkan Kadiv Propam Polri Irjen Syahar Diantono juga dipastikan akan dicopot bila lalai dalam mengawasi.
"Ini terkait dengan komitmen kita ke depan supaya lebih baik. Karena itu saya minta Propam betul-betul awasi, saya masih mendengar hal-hal seperti itu, kalau masih ada saya turunkan Propam langsung saya copot. tolong ini menjadi perhatian," ucap Kapolri.