Karanganyar, Gatra.com - Cara tradisional mengobati anak sakit dengan menggunakan ramuan herbal kembali dilakukan, seiring gonjang-ganjing obat kimia pemicu gagal ginjal akut pada anak (GGAPA).
Balai Besar Penelitian Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) merekomendasi pemakaian bawang merah hingga kunyit untuk menurunkan gejala demam pada anak, alih-alih pakai obat sirup.
Dokter Ahli Muda B2P2TOOT Tawangmangu, dr Ulfatun Nisa mengatakan cara menurunkan panas dan demam dengan ramuan herbal diakrabi masyarakat tempo dulu dan mewariskannya ke generasi selanjutnya. Meski saat itu belum diteliti secara ilmiah, namun khasiatnya tak terbantahkan.
Baca juga: Pemerintah Didesak Transparan Dalam Penanganan Obat Sirup Berbahaya
"Pakai kunyit bisa kok meredakan demam. Air larutan kunyit diminumkan. Ini bisa jadi alternatif pengganti obat kimia. Apalagi sekarang sedang diuji lagi kandungan obat sirup. Karena ada kaitannya dengan pemicu gagal ginjal," katanya, Jumat (21/10).
B2P2TOOT memang belum memproduksinya secara massal. Apalagi menyederhanakannya ke kemasan cair. Meski demikian, masyarakat dipersilakan mengambil bibit tanaman obat selama tersedia di kantornya. Hanya saja, masyarakat perlu tahu kegunaan dan cara meramunya.
Ia menyebut penurun panas adalah khasiat dari tanaman pegagang, bawang merah, dan kunyit.
Baca juga: BPOM Rilis 5 Produk dengan Etilen Glikol Melebihi Ambang Batas, Ini Daftar Mereknya
"Bawang merah ini bisa dibalurkan ke bagian dada, punggung dan kaki. Saat dibalurkan bisa ditambah dengan minyak kayu putih atau minyak telon," kata dia.
Selain bawang merah, kunyit juga memiliki kandungan anti peradangan atau anti inflamasi yang cukup tinggi. Biasanya demam pada anak terjadi karena peradangan. Dengan mengurangi peradangan yang ditimbulkan secara otomatis suhu tubuh akan menurun.
Sementara untuk meningkatkan daya tahan tubuh, dia mengatakan bisa menggunakan jeruk lemon dan madu.
Dia mengatakan obat tradisional secara empiris aman dikonsumsi anak. Namun untuk anak usia dibawah dua tahun perlu dikonsultasikan dengan tenaga medis.