Jakarta, Gatra.com - Kuasa Hukum Bharada E Ronny Tapalessy memberikan respons menohok atas eksepsi yang diajukan oleh Kuasa Hukum Ferdy Sambo, yang menyebut skenario dalam kasus penembakan Brigadir J dibuat untuk melindungi Bharada E.
Ronny memandang, seharusnya, Ferdy Sambo tak perlu melibatkan Bharada E sejak awal, apabila ia memang ingin melindungi Bharada E.
"Kalau buat skenario, Bharada E jangan dilibatkan dari awal, harusnya. Ini menghancurkan masa depannya dia (Bharada E),” ucap Ronny, ketika ditemui pasca sidang pembacaan surat dakwaan terhadap Bharada E, pada Selasa (18/10).
Tak hanya itu, Ronny juga menampik salah satu poin eksepsi yang disampaikan oleh kuasa hukum Ferdy Sambo, dalam persidangan Senin (17/10), terkait bunyi perintah sebelum Bharada E menghabisi Brigadir J.
Ia menegaskan, bahwa perintah yang diberikan oleh Ferdy Sambo kepada Brigadir E adalah perintah untuk menembak. "(Perintahnya itu) tembak, tembak ya," ungkap Ronny dalam kesempatan tersebut.
Untuk diketahui, pada sidang pembacaan nota keberatan dari pihak Ferdy Sambo, Senin (17/10), Kuasa Hukum Ferdy Sambo Sarmauli Simangunsong menyebut kliennya menciptakan skenario untuk menyelamatkan Bharada E. Pasalnya, menurut nota keberatan tersebut, Ferdy Sambo tak memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J, namun justru untuk menghajarnya.
Sebagai informasi, sebelumnya, Ronny juga pernah melontarkan pernyataan serupa beberapa hari sebelum persidangan. Saat itu, Ronny memberikan pernyataan untuk menanggapi klaim kuasa hukum Putri Candrawathi Febri Diansyah, dalam sebuah konferensi pers Rabu (12/10) silam, yang menyebut bahwa Ferdy Sambo tidak menyerukan perintah untuk menembak, melainkan perintah "Hajar, Chard!" pada saat peristiwa berdarah itu terjadi.
"Klien saya (Bharada E) menerima perintah tembak, bukan hajar," tegas Ronny, ketika ditemui wartawan pada Kamis (13/10) lalu.