Jakarta, Gatra.com - Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kunta Wibawa, menyebut bahwa saat ini pihaknya telah memiliki memiliki strategi transformasi digital kesehatan yang diproyeksikan untuk tahun 2021-2024.
Proyeksi ini berkutat pada layanan kesehatan yang optimal berdasarkan teknologi. Sehingga, menurut Kunta, ekosistem layanan berbasis digital ini harus diikuti oleh hadirnya kecakapan digital bagi para ASN Kemenkes.
Baca Juga: 70 anak Tewas di Gambia, BPOM Keluarkan Larangan Dua Bahan Ini Dalam Obat Batuk
"Untuk itu diperlukan ASN dengan kemampuan literasi digital yang mumpuni. ASN diharapkan paham akan empat pilar literasi digital,” ujar Kunta dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (18/10).
Kunta menyebut, literasi digital untuk punggawa Kemenkes sangat diperlukan. Agar pemahaman atas penggunaan teknologi yang sesuai dengan aturan nnatinya kan menjadi bekal ASN dalam melaksanakan layanan kesehatan berbasis teknologi tersebut.
"Literasi juga dilakukan agar kita memahami kapan dan bagaimana teknologi harus digunakan agar dapat bekerja lebih efektif untuk mencapai tujuan organisasi Kementerian Kesehatan," tegasnya.
Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto, mengatakan bahwa pihaknya siap mendukung pelaksanaan literasi digital tersebut.
Baca Juga: Fungsi Ginjal Pasien Sembuh Dari Gangguan Ginjal Akut Bisa Pulih Total
Menurut Bonafasius, diperlukan adaptasi bagi ASN di Indonesia untuk menyesuaikan perkembangan teknologi yang terjadi pada saat ini. Apalagi Pandemi Covid-19 beberapa tahun belakangan seolah membuka mata semua pihak akan pentingnya kecakapan digital.
“Tantangan di era digital saat ini adalah bagaimana membangun pola kerja dan pola pikir ASN yang komprehensif, integral, holistik, dan sistemik melalui peningkatan kemampuan penguasaan teknologi, tetapi tetap mengedepankan integritas yang tinggi, profesional, melayani, dan keterkaitannya dengan pengembangan kompetensi dan kinerja,” Ujar Bonafasius.