Jakarta, Gatra.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) mempersiapkan strategi menghadapi ancaman krisis ekonomi 2023 nanti.
Deputi Perencanaan Deputi SKK Migas, Benny Lubiantara mengungkapkan cara mengantisipasi di tengah resesi ekonomi, yakni dengan cara memperbaiki syarat dan ketentuan atau term and condition.
"Salah satunya perbaikan fiskal yang radikal. Artinya kita harus sangat kompetitif, karena kalau kompetitif aja, kayaknya sekarang gak cukup, ya. Karena negara yang lain juga memperbaiki term and condition dia," kata Benny pada acara Konferensi Pers Kinerja Hulu Migas Kuartal III Tahun 2022 melalui YouTube, Jakarta, Senin (17/10).
Baca Juga: SKK Migas Beberkan Persoalan Dalam Investasi Hulu Migas, Apa Saja?
Ia menambahkan memperbaiki aturan tersebut tidak bisa hanya sedikit saja, melainkan perlunya perbaikan yang signifikan dari aturan yang sebelumnya pernah dibuat.
"Kita sarankan memang perbaikan term and condition yang radikal dan signifikan. Walaupun kita lihat terakhir ini untuk blok-blok yang ditawarkan dan memang sudah menggunakan term and condition yang jauh lebih baik, sebenarnya dari term and condition yang pernah kita kasih sebelumnya," tambahnya.
Dalam pembagian rata-rata hasil untuk minyak bumi sebesar 85:15. Artinya, 85% hasil minyak bumi yang dikomersialkan menjadi bagian pemerintah dan 15% sisanya menjadi hak kontraktor KKS (kontraktor kontrak kerja sama). Namun pada beberapa kasus pembagiannya mencapai 50:50.
Baca Juga: Gaet Investor, SKK Migas Kembali Gelar ICIUOG 2022 untuk Ke-3 Kalinya
"Bahkan ada beberapa blok yang split nya bisa sampai 50:50 which is itu, gak pernah terjadi sebelumnya. FTP (first tranche petroleum) juga berkurang sangat signifikan. Nah mungkin kedepan yang sudah baik ini perlu kita perbaiki lagi, karena persaingan akan semakin ketat investasi di Hulu Migas dan akan bersaing dengan renewable energy. Jadi kalau kita tidak punya terobosan fiskal dan juga perekonomian, maka akan sulit bersaing," lanjutnya.
Benny juga menjelaskan investor yang saat ini masih tetap berinvestasi dan kedepannya akan membuat suatu perubahan yang signifikan, dan terobosan yang fiskal pada SKK Migas.
Baca Juga: Kejar Target, SKK Agresif dalam Upgrade Kegiatan Hulu Migas
"Paling tidak untuk investor yang saat ini tetap aktif untuk berinvestasi dan kalau bisa tentunya yang di luar tetap bisa kita tarik, dengan perubahan-perubahan yang signifikan tersebut," katanya.