Jakarta, Gatra.com - Organisasi simpatisan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat, Pemuda Batak Bersatu turut hadir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, untuk mengawal persidangan Ferdy Sambo, pada Senin (17/10). Mereka berharap, Mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo dapat segera dieksekusi dengan hukuman mati.
"Harapannya, tuntutan daripada organisasi kita, Pemuda Batak Bersatu, FS segera dieksekusi dan tuduhannya hukuman mati," tegas Ketua Dewan Pimpinan Daerah Pemuda Batak Bersatu Provinsi DKI Jakarta DF Siringo-ringo, di PN Jakarta Selatan, pada Senin (17/10).
Ia mengungkapkan, rencananya, sekitar 500 orang anggota organisasi akan datang di PN Jakarta Selatan untuk mengawal jalannya sidang tersebut. Hanya saja, saat ini, baru ada 50 orang yang tiba di lokasi persidangan.
Baca juga: Berkas Lima Tersangka Pembunuh Anaknya Lengkap, Ini Harapan Sang Ibu Brigadir J Rosi Simanjuntak
"Sementara, (akan datang) 500 orang, namun yang (sudah) berada di kawasan Pengadilan (Negeri) ini masih mencapai 50 orang," ujarnya.
DF Siringo-ringo pun mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi terkait kedatangan organisasinya ke PN Jakarta Selatan, dengan keluarga Brigadir J yang tidak dapat menghadiri persidangan pada hari ini.
"Pada hari ini, kebetulan, di kediaman Brigadir J di Jambi, mereka sedang melakukan acara 100 hari kematian Brigadir J," jelasnya.
Sementara itu, DF Siringo-ringo pun memastikan bahwa pihaknya tidak akan memicu kericuhan di lokasi persidangan. Ia memastikan, organisasinya merupakan organisasi non-anarkis yang masih taat pada komando.
Baca juga: Pacar Brigadir J Muncul ke Publik, Minta Tersangka Dihukum Seadil-adilnya
"Kita pastikan, organisasi Pemuda Batak Bersatu adalah organisasi non anarkis ya. Tidak anarkis. Masih taat pada komando yang kita sampaikan," pungkasnya.
Sebelumnya, puluhan anggota Pemuda Batak Bersatu terpantau memadati area depan gerbang PN Jakarta Selatan. Mereka menuntut untuk dapat masuk ke area persidangan, agar dapat mengawal persidangan tersebut secara langsung.
"Presiden bilang katanya transparan, tapi kenapa kami tidak bisa masuk?" teriak salau satu massa Pemuda Batak Bersatu, sebelum akhirnya sejumlah perwakilan dari organisasi tersebut dipersilakan masuk ke area PN Jakarta Selatan.