Jakarta, Gatra.com - Etika berinternet atau Netiket menjadi pemahaman penting dalam berinteraksi di ruang digital. Pemahaman ini yang diharapkan bisa ditanamkan pada anak di usia sekolah sebagai salah satu pilar pembelajaran literasi digital.
Oleh karenanya, Kominfo dalam upaya melakukan literasi digital kembali menyasar instansi sekolah. Salah satunya, hadir pada SMKN 4 Kota Bengkulu.
Kepala SMKN 4 Kota Bengkulu, Paidi, mengatakan bahwa pengetahuan terkait bagaimana menggunakan literasi digital.
"Karena jujur saja, tidak sedikit masyarakat maupun kalangan pelajar belum dewasa dalam menggunakan literasi digital. Penggunaan internet sudah banyak, tetapi pemanfaatan internet oleh peserta didik untuk pembelajaran masih belum optimal,” ujar Paidi dalam siaran pers, Minggu (16/10).
Hal serupa pun ditegaskan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Eri Yulian Hidayat. Menjadi hal penting pembelajaran literasi digital hadir di lingkungan pendidikan.
Apalagi, pesatnya arus informasi dan teknologi yang masuk dalam setiap detiknya ada begitu banyak dan dapat memberikan dampak positif maupun dampak negatif sehingga para siswa perlu untuk melakukan analisa terhadap berbagai informasi yang diterima.
“Manfaatkan informasi dengan baik, apalagi dengan konsep merdeka belajar yang artinya siswa bisa belajar dimanapun dan kapanpun. Dan saat ini (era digitalisasi) konten-konten pembelajaran sangat mudah didapatkan,” ucap Yulian.
Sementara itu, Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan, Bambang Tri Santoso, dalam sambutannya menjelaskan tentang program Literasi Digital sebagai salah satu program prioritas Kemenkominfo.
Di Program Literasi Digital ada 4 pilar yang menjadi materi pembelajaran utama yang akan diberikan kepada stakeholder. Hal tersebut yakni digital culture, digital skill, digital safety, dan digital ethics.
"Keempat hal ini yang kami rasa perlu dicermati oleh adik-adik pelajar sekalian,” tegas Bambang.