Jakarta, Gatra.com – Chief Data Officer Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan Dandy Masyaril Handoko memperkenalkan SatuSehat, yaitu platform integrasi dan standardisasi.
“Platform integrasi ini akan menjadi satu platform dimana seluruh partner system, seperti fasyankes Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit dan lain-lain akan terconnect ke SatuSehat. Jadi kita bukan bikin aplikasi baru, tapi kita membuat satu platform, sehingga semua data itu terconnect ke situ,” kata Dandy dalam webinar CISDI berjudul “Mewujudkan Keterwakilan Data Kelompok Rentan yang Berkeadilan lewat Tata Kelola Data Kesehatan” melalui Zoom, Jumat (14/10).
Dandy melanjutkan manfaat itu juga dapat dinikmati untuk masyarakat luas melalui citizen health app, dimana ini seperti “super apps” yang dibuat untuk masyarakat agar bisa melihat medical record, promosi kesehatan, dan lain-lain.
Selain itu, pasien dapat menggunakan fitur personalized education, wearable device integration, dan lain-lain.
Fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) tidak perlu lagi menginput data berulang di aplikasi yang berbeda karena riwayat berobat pasien dicatat dengan detail dan runut, sehingga jika pasien berobat di tempat lain, maka pengambilan keputusan atau kesimpulan oleh dokter bisa lebih cepat.
Manfaat fasyankes dalam pengambilan keputusan juga dapat dirasakan pemerintah dengan adanya dashboard terpadu yang berbasis evidence-based policy. Selain itu, terdapat ketahanan krisis kesehatan yang dapat mendeteksi dini, mencegah dan merespons penyakit menular.
SatuSehat memiliki sistem IHS yang dapat membantu para pelaku industri kesehatan seperti perusahaan asuransi, laboratorium, health-tech, farmasi, lab bioteknologi, dan lain-lain dengan memberikan manfaat berupa big data analytics serta informasi terintegrasi.
Standardisasi dan manajemen data SatuSehat terdiri dari data pasien, fasyankes, tenaga kesehatan, alat kesehatan dan obat, pembiayaan dan layanan.