Jakarta, Gatra.com- Kapolda Sumatra Barat (Sumbar) Irjen Teddy Minahasa ditangkap kasus tindak pidana narkoba. Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menyebut penangkapan itu jadi peringatan bagi seluruh anggota Polri.
"Ini tentunya sebagai bentuk keseriusan kami untuk menindak tegas terkait masalah narkoba, dan ini juga warning bagi seluruh anggota agar tidak ada yang bermain-main," kata Listyo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, (14/10).
Kapolri menegaskan siapapun itu akan ditindak tegas. Baik masyarakat sipil, anggota Polri bahkan jenderal bintang dua (Irjen) sekalipun. "Saya minta untuk diproses tuntas dan terus dikembangkan. Jadi ada dua hal proses etik dan proses pidana," ungkap Listyo.
Mantan Kabareskrim Polri itu mengaku telah membuka ruang kepada masyarakat untuk mengadukan pelanggaran anggota. Setiap anggota yang terbukti melanggar akan ditindak tegas.
Dia menyebut penangkapan Teddy Minahasa adalah salah satu wujud bersih-bersih terhadap institusi Polri. Agar tidak ada lagi anggota yang bermasalah berlindung di Korps Bhayangkara.
"Saya sayang kepada 400 ribu orang anggota yang sudah bekerja keras melaksanakan tugasnya dengan baik, dan kemudian untuk hal seperti itu saya tidak ragu-ragu proses dan tegas," ucap mantan Kapolda Banten itu.
Teddy dijemput Kadiv Propam Polri Irjen Syahar Diantono pada Kamis, (13/10). Dia dinyatakan sebagai terduga pelanggar dalam kasus narkoba setelah gelar perkara Jumat pagi, (14/10).
Teddy diduga terlibat jual barang bukti narkoba. Kini jenderal bintang dua itu telah ditempatkan khusus (patsus) atau ditahan. Dia akan menjalani sidang komisi kode etik Polri (KKEP) dan terancam sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH).