Sydney, Gatra.com - Ribuan orang di seluruh tenggara dan pinggiran barat Australia diminta untuk mengungsi dari rumah mereka pada Jumat (14/10). Imbauan ini dikeluarkan setelah dua hari curah hujan dapat memicu banjir bandang dan air bergerak cepat menggenangi tepian sungai.

Pejabat setempat menyatakan sebagian besar negara bagian Victoria, bagian selatan New South Wales, dan wilayah utara negara bagian pulau Tasmania dilanda cuaca yang intens dengan beberapa di antaranya diguyur hujan selama lebih dari sebulan sejak Rabu malam.

"Sistem sungai kami mencapai tingkat banjir besar di berbagai waktu hari ini, sepanjang akhir pekan dan hingga minggu depan," kata kepala petugas operasi layanan darurat Victoria Tim Wiebusch  seperti dilansir Reuters, Kamis (14/10)

Banyak sungai di Victoria, termasuk Maribyrnong di barat Melbourne dan Goulburn di utara, mencapai tingkat banjir yang besar, mendorong evakuasi penduduk pada malam hari.

Sungai Goulburn di Seymour, sekitar 100 km (62 mil) utara Melbourne, telah mencapai puncaknya di atas rekor 7,64 meter (25 kaki) yang dicapai pada Mei 1974, data menunjukkan. Lebih dari 200 penyelamatan banjir dilakukan oleh kru darurat.

Sedangkan di bagian hulu di Shepparton, kenaikan air banjir diperkirakan akan melampaui puncak tahun 1974 pada hari Selasa dan mengancam lebih dari 4.000 properti.

"Dalam hal kerusakan properti, jalan, infrastruktur publik, dan volume air, ini akan membuat rekor baru," kata Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews pada konferensi pers.

Andrews mengatakan keputusan akan dibuat pada hari Sabtu tentang pembukaan kembali fasilitas karantina COVID-19 yang dibangun khusus di negara bagian itu, yang ditutup minggu lalu setelah Australia membatalkan aturan isolasi, untuk melindungi penduduk yang terkena dampak banjir.