Home Regional RSUD Ir Soekarno Siapkan Bangsal Ribuan Warga Sukoharjo Menderita Gangguan Jiwa Berat

RSUD Ir Soekarno Siapkan Bangsal Ribuan Warga Sukoharjo Menderita Gangguan Jiwa Berat

Sukoharjo, Gatra.com – Ribuan warga Sukoharjo mengalami gangguan jiwa berat. Disisi lain, sejak Agustus 2022 lalu, RSUD Ir. Soekarno mulai aktifkan layanan rawat inap untuk pasien gangguan jiwa.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo Tri Tuti Rahayu menyebutkan, dari pendataan tahun 2021 ditemukan ada 1326 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Jumlah tersebut banyak berada di Kecamatan Grogol dengan 200 lebih ODGJ.

“Paling banyak Grogol ada 209 ODGJ, lalu Kartasura 180, Weru 175 kemudian Polokarto yang mencapai 166 ODGJ, Kecamatan Mojolaban dengan 39 ODGJ, lalu Baki 40 ODGJ,” ucap Tri Tuti Rahayu, Kamis (13/10).

Baca Juga: Ini Dampak Gangguan Jiwa Menurut Psikiater

Menyusul banyaknya kasus ODGJ, saat ini di Puskesmas sudah menyiapkan petugas kesehatan jiwa. Keberadaan petugas ini dapat membantu masyarakat untuk melakukan deteksi dan tata laksana kesehatan jiwa.

“Dinas Kesehatan juga masih rutin melakukan deteksi, mencari, menemukan dan segera mengobati pasien ODGJ,” imbuhnya.

Terpisah, Direktur RSUD Ir Soekarno Sukoharjo, dr Yunia Wahdiyati mengatakan, saat ini RSUD Ir Soekarno sudah memiliki bangsal rawat inap jiwa. Setidaknya tersedia enam tempat tidur dilayani oleh tiga dokter jiwa.

Baca Juga: Dua Tahun Terakhir, ODGJ Berat di Kalsel Meningkat

“Sejak Agustus lalu kita mulai operasional rawat inap jiwanya. Kalau rawat jalannya sudah lama kita layani,” kata dr Yunia.

Menurut Yunia, bangsal rawat inap jiwa berbeda dengan bangsal rawat inap pada umumnya. Bangsal rawat inap jiwa pada pintu dan jendela dilengkapi dengan teralis dan sarana olahraga, seperti tenis meja dan karambol.

“Ada teralisnya bukan untuk memisahkan mereka dari yang lain, tapi demi keamanan pasien, jika mungkin gejalanya itu muncul, mendengar sesuatu yang menyuruhnya pergi kan bahaya. Nah, itu ada yang namanya bangsal akut. Tapi kalau kondisinya sudah stabil, bisa merawat sendiri, bisa komunikasi akan kita keluarkan dari bangsal akut, supaya bisa bersosialisasi,” terangnya.

Baca Juga: Gangguan Kejiwaan Rentan Terjadi di Usia Remaja

Disatu sisi, para tenaga kesehatan yang menangani kesehatan jiwa juga intensif berkomunkasi dengan keluarga pasien dan Dinas Kesehatan. Hal ini agar setelah dinyatakan sembuh, pasien dapat diterima oleh keluarga.

“Jadi sudah disiapkan, apa saja yang bisa dilakukan keluarga untuk mendukung pemulihan yang lebih lengkap,” tandasnya. 

227