Jepara, Gatra.com – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menghelat Semarak Museum RA Kartini Jepara (Semuria). Kegiatan yang digadang bakal mendongkrak literasi sejarah masyarakat ini, digelar pada momen Hari Museum Nasional di Museum RA Kartini, Rabu (12/10).
Seabrek pentas kesenian daerah disuguhkan dalam kegiatan tersebut, seperti Emprak yang bercerita dengan dialek khas Jeparanan dan festival permainan tradisional.
Tidak hanya itu, pengunjung juga dimanjakan dengan beragam kerajinan lokal serta sejumlah event yang eman jika tak dinikmati, seperti pameran gerabah Mayong Jepara, pameran foto, dan sebagainya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara, Zamroni Lestiaza, mengatakan, keberadaan Hari Museum Nasional di Museum RA Kartini merupakan momentum untuk memperkuat edukasi dan literasi sejarah bagi pengunjung dan seluruh masyarakat luas.
Tidak hanya itu, kegiatan ini juga untuk mengenalkan potensi wisata yang ada di Jepara. Sebelumnya, telah digelar lomba foto yang bertemakan potensi wisata Jepara, baik dari kategori umum, pelajar bahkan juga foto drone.
"Museum itu dimaknai sebagai rumah belajar atau pusat belajar. Kita juga kenalkan potensi wisata melalui Museum RA Kartini. Bahkan kita sajikan foto karya terbaik Jepara di pendopo museum," ujarnya di lokasi.
Zamroni mengungkapkan, sejarah Museum RA Kartini Jepara dibangun di pusat kota berjuluk Kota Ukir. Luasnya mencapai 5.210 meter persegi dan luas bangunan 890 meter persegi.
Museum ini didirikan 30 Maret 1975 pada masa pemerintahan Bupati Soemarno Djojowardowo. Sementara peresmiannya dilakukan pada 21 April 1977 oleh Bupati Soedikto.
Renovasi Museum RA Kartini dilakukan selama tiga tahun. Pada 2016 untuk renovasi Ruang I. Ruangan ini menyimpan koleksi barang-barang RA Kartini. Kemudian 2017 renovasi Ruang II, dan 2018 renovasi bagian luar serta Ruang III.
"Sekarang bangunan dan interiornya sudah bagus. Semoga semakin banyak wisatawan dari luar yang ingin belajar tentang sejarah Pahlawan Emansipasi Wanita, Raden Ajeng Kartini," ungkapnya via Zamroni.
Pada tahun 2022, Museum RA Kartini mampu menaikkan statusnya menjadi museum terstandarisasi Tipe B, dari yang semula Tipe C pada tahun 2019. Kini standar museum mulai dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pendukung.
Hal ini berdasarkan evaluasi standarisasi museum oleh Kemendikbudristekdikti. Sesuai dengan standarisasi, museum telah memiliki SDM yang telah lolos uji kompetensi sesuai dengan standar BNSP.
"Saya berharap ada dukungan dari semua pihak. Sehingga bisa naik tingkat menjadi Tipe A," sebut Zamroni.
Dalam kegiatan bertajuk 'Museum sebagai Sumber Inspirasi Bangsa', ia mengajak kembali seluruh masyarakat untuk semakin menghargai dan mengoptimalkan peran dalam pelestarian dan pemajuan kebudayaan.
Intan, salah satu pengunjung museum, merasa senang melihat perkembangan museum saat ini. Dengan penampilannya yang kekinian dan instagramable, ia mengajak pengunjung lainnya untuk belajar sejarah dari museum.
"Semoga kegiatan ini akan memberikan manfaat yang besar, terutama masyarakat sejarah dan budaya yang ada di Kabupaten Jepara ini," ujar perempuan berumur 22 tahun itu.