Jakarta, Gatra.com - Partai Buruh, bersama sejumlah organisasi serikat buruh di Indonesia menggelar aksi massa di depan Istana Negara, tepatnya di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Rabu (12/10). Peserta aksi membawa enam tuntutan.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal pun menegaskan, pihaknya akan melakukan aksi mogok kerja nasional pada pertengahan Desember mendatang, apabila pemerintah tidak mendengarkan tuntutan-tuntutan mereka.
"Kami bisa pastikan, ini bukan akhir dari aksi. Mogok nasional kami persiapkan, kami serukan, kepada seluruh buruh, (untuk) mempersiapkan diri. Petani, nelayan, supir bus, supir angkot, ojol (ojek online), mempersiapkan mogok nasional pada pertengahan Desember 2022, bilamana enam tuntutan yang disampaikan, tidak diindahkan," tegas Said Iqbal dalam konferensi pers yang digelar dalam aksi massa, di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Rabu (12/10).
Baca Juga: Aksi Buruh dan Mahasiswa Bergabung Unjuk Rasa Kenaikan BBM
Adapun, enam tuntutan yang diajukan dalam aksi tersebut antara lain, menolak kenaikan harga BBM, menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja atau mendesak penggodokan dari nol apabila UU tersebut kembali dibahas, menaikkan upah buruh sebesar 13%. Selain itu, menolak pemutusan hubungan kerja (PHK) di tengah ketidakpastian global, mendesak perwujudan reforma agraria sejati, serta mendesak pengesahan RUU tentang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga.
Said mengatakan, mogok nasional tersebut telah dirancang untuk diikuti sekitar 3-5 juta buruh, supir, dan kelompok-kelompok gerakan sosial lainnya. Mereka juga akan menghentikan kegiatan produksi, yang mana akan diikuti sekitar 15 ribu pabrik dan 3 juta buruh di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Ribuan Buruh Aksi Demo Tolak Omnibus law
"Ada 15 ribu pabrik, berarti 15 ribu serikat pekerja, dan pabrik-pabrik lain yang tidak bergabung di serikat pekerja," ujar Said.
Said menyebut bahwa aksi massa tersebut dilakukan secara serentak di 34 provinsi di Indonesia, dengan dipusatkan di wilayah Patung Kuda, Jakarta. Ia pun menegaskan, ada sekitar 6.000 massa aksi yang saat ini terpusat di wilayah tersebut.
Said mengaku, pada aksi kali ini, pihaknya tidak mempersiapkan diri untuk bertemu dengan pihak istana. Aksi tersebut digelar untuk menyampaikan aspirasi dari pihaknya.
Baca Juga: Buruh Geruduk DPRD Riau Tolak UU Cipta Kerja
"Aksi hari ini, kami memang tidak mempersiapkan bertemu dengan pihak istana atau yang berkepentingan lainnya, tapi lebih pada aspirasi aksi," kata Said.
Ia pun memperkirakan bahwa aksi tersebut akan berakhir pada pukul 15.00 atau 16.00 WIB sore nanti.