Jakarta, Gatra.com-Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menemukan adanya gangguan ginjal akut misterius yang terjadi pada sebanyak 131 anak-anak di sejumlah wilayah di Indonesia. Dalam kasus tersebut, IDAI tidak dapat mengidentifikasi penyebab yang biasanya mendasari terjadinya gangguan ginjal akut pada anak.
Kendati demikian, IDAI menemukan gejala yang diderita oleh setiap anak cenderung memiliki keseragaman. Pada mulanya, anak-anak yang menderita gangguan tersebut akan mengalami infeksi yang tidak berat.
“Mereka ini diawali dengan gejala infeksi seperti batuk-pilek, atau diare dan muntah. Dan infeksi tersebut tidak berat ya. Maksudnya, bukan tipikal infeksi yang kemudian harusnya menyebabkan AKI (Accute Kidney Injury/Gangguan Ginjal Akut) secara teoritis,” jelas Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI dr. Eka Laksmi Hidayati, dalam konferensi pers virtual, pada Selasa (11/10).
Eka mengatakan, gejala awal tersebut hanya berlangsung selama beberapa hari. Kemudian, dalam tiga hingga lima hari kedepan, pasien akan mengalami kehabisan urine secara mendadak. Hal inilah yang membuat pasien pada akhirnya tidak dapat buang air kecil.
“Jadi, anak-anak ini, hampir semuanya, datang (ke dokter) dengan keluhan tidak buang air kecil, atau buang air kecilnya sangat sedikit,” ujar Eka dalam kesempatan tersebut. Oleh karena itu, Eka pun mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai gejala tersebut, dan segera memeriksakan sang buah hati apabila mereka mengalami penurunan volume buang air kecil.
Eka pun menjelaskan, gangguan tersebut lebih banyak dialami oleh balita. Namun, IDAI menemukan adanya sejumlah kasus yang menimpa anak-anak hingga usia 8 tahun, meski jumlahnya tidak terlalu signifikan.
“Kalau sebaran di Indonesia, kurang lebih sih sama, di bawah lima tahun. Ada juga mereka (yang) di luar Jakarta, yang sampai belasan tahun. Di Jakarta, kami belum mendapatkan (pasien) yang di atas 8 tahun,” pungkas Eka.
Untuk diketahui, sebagaimana dijelaskan oleh Eka dalam kesempatan yang sama, pada umumnya, gangguan ginjal akut pada anak terjadi akibat kekurangan cairan ataupun kehilangan cairan dalam waktu yang singkat. Hal tersebut biasanya merupakan dampak lanjutan dari sejumlah penyakit yang terjadi pada anak, seperti diare, dehidrasi, ataupun pendarahan.
Kendati demikian, pasien anak penderita gangguan ginjal misterius ini ditemukan tidak mempunyai riwayat penyakit yang jelas, ataupun terkait dengan penyakit-penyakit tersebut. Pasien-pasien anak tersebut justru ditemukan mengalami penurunan jumlah urine yang signifikan secara tiba-tiba.