Kiev, Gatra.com - Serangan rudal kembali terjadi di banyak kota Ukraina termasuk ibu kota Kyiv, menyebabkan sejumlah warga tewas dan terluka pada Senin.
Wakil kepala kantor presiden Ukraina, Kyrylo Tymoshenko mengatakan serangan itu terjadi sehari setelah Moskow menyalahkan Ukraina atas ledakan di jembatan, yang menghubungkan Krimea ke Rusia.
"Ukraina berada di bawah serangan rudal. Ada informasi tentang serangan di banyak kota di negara kita," kata Tymoshenko di media sosial, dikutip AFP, Senin (10/10). Ia menyerukan penduduk untuk tetap tinggal di tempat penampungan.
Baca Juga: Serangan Rudal Rusia di Kota Ukraina Menewaskan 17 Orang
Di Kyiv, wartawan AFP mendengar beberapa ledakan keras mulai sekitar pukul 08:15 waktu setempat – selama jam sibuk Senin pagi. Serangan terakhir Rusia di Kyiv terjadi pada 26 Juni lalu.
Seorang wartawan AFP di kota itu mengatakan salah satu proyektil mendarat di dekat taman bermain anak-anak, dan asap mengepul dari kawah besar di lokasi.
Beberapa pohon dan bangku di dekatnya juga hangus akibat ledakan, sementara beberapa ambulans telah tiba di daerah itu.
"Ibukota berada di bawah serangan teroris Rusia!" kata Walikota Kyiv Vitali Klitschko. Ia menambahkan bahwa serangan itu telah menghantam pusat kota.
Baca Juga: Rusia Hancurkan Gudang Sistem Rudal yang Dipasok AS di Ukraina
"Jika tidak ada kebutuhan mendesak, lebih baik tidak pergi ke kota hari ini. Saya juga bertanya kepada penduduk pinggiran kota tentang ini - jangan pergi ke ibu kota hari ini," katanya.
Video yang diposting di media sosial menunjukkan asap hitam membubung di atas beberapa area di kota.
Baca Juga: Tuduh Ukraina, Putin Sebut Ledakan Jembatan Krimea sebagai Aksi Teror
"Sirine serangan udara tidak mereda di sekitar Ukraina... Sayangnya ada yang tewas dan terluka. Tolong jangan tinggalkan tempat penampungan," kata Presiden Volodymyr Zelensky di media sosial. “Rusia ingin mengusir kami dari muka bumi," tambahnya.