Home Nasional MPR Minta Ada Proses Pendisiplinan di Tubuh Kepolisian

MPR Minta Ada Proses Pendisiplinan di Tubuh Kepolisian

Jakarta, Gatra.com - Wakil Ketua MPR RI sekaligus Anggota DPR Fraksi PKB Jazilul Fawaid menyoroti masalah-masalah baru yang muncul di kepolisian meskipun banyak pembenahan.

“Instansi Polri ini sebetulnya sudah melakukan banyak pembenahan. Sudah ada peta reformasi di tubuh kepolisian. Namun, memang tidak disangka-sangka selalu muncul (kejadian tidak terduga),” kata Jazilul saat ditemui di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen Gedung DPR RI, Jumat (7/1).

Jazilul menyayangkan sebenarnya tidak ada hubungannya dengan kepolisian misalnya dalam kasus kasus Ferdy Sambo, yang nanti dilanjutkan di persidangan.

Baca Juga: Jumlah Polisi yang Terlibat Jadi 83 Anggota, 35 Direkomendasikan di Tempat Khusus

“Kanjuruhan sebenarnya begitu juga, tidak pada institusi Polri secara keseluruhan,” ujarnya.

Menurut Jazilul, Polri memang perlu pendisiplinan pada aparatur polisi, terutama yang dibawahnya, karena langsung berhadapan dengan masyarakat.

“Misalkan yang pertama yang terkait dengan menjaga event-event kegiatan masyarakat. Apakah sepakbola, demo ini harus lebih terampil,” paparnya

Jazilul juga menganjurkan Polri seharusnya melakukan penyelidikan, penyidikan, penangkapan itu juga harus dibina, didisiplinkan supaya tidak melewati batas.

Baca Juga: Pengawasan Kepolisian Harus Dilakukan Bertingkat

“Udah jelas saya lihat sendiri Kapolres Malang yang dicopot bilang di dalam nggak boleh bawa senjata, tidak boleh gunakan gas. Kenapa anggotanya nggak taat? Itu masalah. Artinya nggak disiplin dengan atasan. Akhirnya efeknya kepada institusi,” jelasnya.

Jazilul meminta ada proses pendisiplinan di tubuh kepolisian, terutama di tingkatan yang memiliki tugas secara langsung untuk menjaga kegiatan masyarakat, ketertiban umum hingga proses penyidikan.

Ia menyarankan salah satu proses rekrutmennya dan pola komunikasinya diperbaiki.

Baca Juga: Perintah, Komando, Kultur Atasan Bawahan, Bumerang bagi Institusi Polri

“Sebenarnya yang terjadi akhir-akhir ini meruntuhkan usaha Pak Kapolri. Pak Kapolri sudah membangun sedemikian rupa agar proses reformasi terjadi, ternyata ada peristiwa-peristiwa memang sungguh kadang diluar akal. Diluar akal sehat,” terangnya.

“Di luar nalar umum peristiwa pak Sambo dan peristiwa 131 orang harus kehilangan nyawa. Aduh itu kan nggak masuk akal. Tapi sampai hari ini kita belum mendengar, siapa yang mengatakan saya yang bertanggung jawab,” ujarnya.

114