Jakarta, Gatra.com - Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat mengaku puas atas layanan program reformasi pertanahan yang dilakukan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Program yang dimaksud meliputi Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), Pelayanan Tanah Akhir Pekan (Pelataran), serta Hotline Pengaduan. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengumumkan hasil survei terkait Sikap Publik terhadap Program Reformasi Pertanahan dan Perpajakan, Kamis (6/10).
Baca juga: Bentuk Posko Bantuan, LBH Pos Malang Fokus Sisir Keterangan Saksi dan Korban Tragedi Kanjuruhan
"Sekitar 36,4% pernah dengar program sertifikat tanah untuk rakyat melalui PTSL. Ini mengalami peningkatan dari bulan lalu yang hanya diketahui oleh 29,7%," ujarnya dalam diskusi yang digelar secara daring, Kamis (6/10).
Burhan menjabarkan bahwa 17,3% responden pernah melakukan pengajuan atau menjadi peserta Program PTSL. Hasilnya, sekitar 84% mengaku puas dengan layanan yang diberikan.
"PR-nya adalah banyak yang belum tahu PTSL dan belum mendaftarkan. Tapi, kualitas program di mata publik sudah bagus," katanya.
Terkait program pelataran, jumlah yang tahu jauh lebih sedikit lagi, yaitu hanya 6,7%. Namun, mayoritas tetap mengatakan bahwa program bermanfaat dalam urusan pertanahan.
Baca juga: Shock! BTS Umumkan Hiatus
Senada, responden yang mengetahui program Hotline Pengaduan hanya ada di kisaran 8,3%. Meskipun begitu, 62% yang tahu mengaku program bermanfaat.
Burhan juga menjabarkan mengenai bagaimana pandangan publik terhadap Menteri ATR/BPN yang baru dilantik sejak Agustus lalu, Hadi Tjahjanto. Hasilnya, 66% responden mengaku percaya bahwa program yang diluncurkan akan bermanfaat, serta 59% responden melihat bahwa Hadi bisa menyelesaikan sengketa pertanahan atau konflik agraria.
Baca juga: Arema FC Disanksi Dilarang Bertanding di Kandang dan Denda Rp250 Juta By Dian - 04 Oktober 2022
"Masyarakat dominan lebih percaya. Ini modal bagus untuk menyukseskan program yang diluncurkan, sekaligus meningkatkan awareness," ucap Burhan.
Survei ini dilakukan secara tatap muka pada 13-20 September 2022. Dengan menggunakan metode multistage random sampling, margin of error yang didapat adalah 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.