Donetsk, Gatra.com - Dukungan Korea Utara (Korut) atas hasil referendum di empat wilayah separatis Ukraina, yakni Donetsk. Luhansk, Zaporozhye dan Kherson untuk bergabung dengan Rusia, mendapat sambutan positif dari Pemimpin Republik Rakyat Donetsk (DPR), Denis Pushilin.
Pushilin menilai dukungan Korut, itu setidaknya membuktikan bahwa dunia multipolar dapat terwujud. Dunia yang tidak hanya tunduk mengikuti hegemoni Barat.
“Bisa dikatakan inilah sikap hormat terhadap kehendak rakyat, kebaikan, dukungan tulus dan kerja sama yang saling menguntungkan. Inilah hari dimana terbentuknya dunia baru tanpa hegemoni,” kata Pushilin sebagaimana dilansir kantor berita RIA Novosti, Kamis (6/10).
Baca Juga: Referendum Rampung, Kini Para Pemimpin Wilayah Separatis Ukraina Tiba di Moskow
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri DPRK menyatakan menyambut baik masuknya wilayah baru ke Rusia dan menghormati keinginan penduduk, yang mereka nyatakan dalam referendum.
Pushilin menyatakan bahwa rakyat Donetsk berterima kasih kepada Korea Utara yang telah menjadi negara pertama yang mengakui DPR sebagai sebuah negara, dan kini menyambut baik masuknya republik tersebut ke dalam wilayah Rusia.
Baca Juga: Pejabat Pro Rusia di Ukraina Klaim Menang dalam Pemungutan Suara Aneksasi
"Hari ini, ketika keadilan sejarah telah menang - Donbass telah kembali ke rumahnya. DPRK adalah salah satu yang pertama mengakui pilihan rakyat kami, mencatat bahwa referendum diadakan sesuai dengan Piagam PBB," kata Pushilin.
Referendum masuknya wilayah DPR, LPR, Kherson dan Zaporozhye ke Rusia dilakukan pada 23-27 September. Berdasarkan hasil pengolahan 100 persen surat suara, di Donetsk didapati 99,23 persen yang memilih bergabung dengan Rusia, untuk Luhansk 98,42 persen, Kherson 87,05 persen, dan wilayah Zaporozhye 93,11 persen.
Baca Juga: Putin Resmi Tandatangani UU Mencaplok Empat Wilayah di Ukraina
Pada tanggal 30 September, Presiden Vladimir Putin berpidato di Kremlin menyusul hasil referendum di DPR, LPR, Kherson dan Zaporozhye, setelah itu ia menandatangani perjanjian dengan pemimpin keempat wilayah itu tentang integrasi ke Rusia.
Pada hari Rabu (5/10) kemarin, Putin turut menandatangani Undang-Undang Federal yang meratifikasi perjanjian tersebut.